Lebih lanjut, Kang menyatakan bahwa Korut tidak akan lagi menganggap penangguhan latihan AS maupun langkah-langkah serupa lainnya sebagai manifestasi sesungguhnya atas niat baik AS.
Dia meyakini Washington cuma membual karena mereka hanya perlu beberapa hari saja untuk mengirim pesawat pembom strategis dan kapal selam nuklir kembali ke semenanjung. AS juga bisa memindahkan kontingen militernya di sana "dalam setengah bulan" meski telah sepenuhnya menarik diri dari Korsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sepenuhnya menyadari fakta bahwa niat agresif AS untuk melucuti senjata nuklir kami dan menghancurkan sistem kami melalui kekerasan tidak bisa diubah sedikitpun," tukasnya.
Kang menyampaikan hal ini tak lama setelah Pemimpin Korut, Kim Jong Un, memerintahkan militernya untuk bersiap perang. Awal pekan ini, Kim memang mendesak militer Pyongyang untuk menggenjot persenjataan guna mengamankan "kekuatan militer yang luar biasa."
Seruan itu pun datang seiring dengan kunjungan Kim ke sejumlah pabrik senjata sepanjang akhir pekan.
Pada Jumat (11/8) hingga Sabtu (12/8), Kim mendatangi pabrik yang memproduksi rudal taktis, platform peluncuran rudal, kendaraan lapis baja, hingga peluru artileri.
Ini merupakan kunjungan terbaru Kim ke pabrik-pabrik militer, yang bertepatan dengan persiapan latihan militer bersama tahunan AS-Korsel.
Korut selama ini mengecam keras latihan bersama AS-Korsel. Pyongyang menilai latihan semacam itu cuma mengancam wilayahnya.
(blq/bac)