Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan membuka lagi layanan imigrasi di Kuba. Mereka menyatakan bakal membantu memproses aplikasi visa untuk warga Kuba yang sudah berada di AS.
Dikutip dari AFP, menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri, Kedutaan Besar AS di Havana akan melakukan wawancara, mengumpulkan data biometrik, dan memproses para imigran yang mau ke AS.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas mengatakan pembukaan kembali layanan imigrasi ini untuk mengurangi masuknya warga dari Kuba secara ilegal serta menghindari munculnya organisasi penyelundupan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan memberikan akses ke jalur yang sah, aman, dan tertib bagi mereka yang mencari bantuan kemanusiaan," kata Mayorkas, Kamis (17/8).
Menurutnya, warga Kuba yang ada di AS berhak mendapatkan kesempatan yang sama sesuai jalur hukum untuk membangun kehidupan baru di AS.
Dalam beberapa tahun terakhir, rombongan migran dari Kuba yang mendarat di AS terus bertambah. Pada tahun 2022, Kuba mengalami eksodus terbesar dalam sejarah mereka.
Para migran dari Kuba meninggalkan negara mereka melalui dua cara. Ada yang mendatangi negara-negara Amerika Latin, seperti Kosta Rika atau Meksiko, kemudian berlanjut melalui jalur udara atau darat ke AS. Ada pula yang mengambil risiko menaiki kapal-kapal kayu menuju Florida.
Hal ini disebakan situasi pemerintahan dan krisis ekonomi di Kuba yang tak kunjung membaik.
Namun, Kedutaan AS di Havana ditutup pada Desember 2018 setelah pemerintah AS menduga beberapa stafnya yang bekerja di kedutaan itu menjadi sasaran sejenis senjata yang menyebabkan cedera otak berkepanjangan dan serius yang dikenal dengan "Sindrom Havana". Kuba telah membantah tuduhan itu.
(tsa/tsa)