Ukraina Kerahkan 'Pasukan Terkuat' Balas Serangan Rusia Lewat Udara

CNN Indonesia
Minggu, 20 Agu 2023 16:32 WIB
Ilustrasi pasukan Ukraina lawan Rusia. AP/LIBKOS
Jakarta, CNN Indonesia --

Ukraina bersiap melancarkan serangan udara melalui pasukan khusus yang dinamakan Brigade elite ke-82. Saat ini pasukan yang diklaim terkuat tersebut telah resmi bergabung dalam upaya serangan balasan terhadap pasukan invasi Rusia. 

Dalam dokumen yang bocor di awal 2023, Brigade ke-82 merupakan unit l tangguh dengan sekitar 150 pengangkut infanteri lapis baja yang dipasok NATO.

Persenjataan mereka termasuk 90 kendaraan Stryker AS, 40 Marders produksi Jerman, 24 kapal induk infanteri M113 buatan AS, dan 14 tank Challenger Inggris.

"Para jenderal Ukraina telah memutuskan untuk meletakkan semua 'chip di atas meja', membawa semua yang ingin mereka gunakan ke depan," kata Michael Clarke, seorang analis pertahanan dan keamanan, mengatakan kepada Insider, dikutip Minggu (20/8).

Pada April, NATO mengonfirmasi mereka telah melatih dan memperlengkapi lebih dari sembilan brigade lapis baja Ukraina.

Salah satu senjata pada tim ini adalah Tank Challenger, yang telah diperkuat melalui modifikasi pelindung bakal menangkal serangan atas dari drone.

Tanpa modifikasi, Challenger yang memiliki bobot 71 ton dan bisa menampung empat awak ini disebut sebagai tank dengan perlindungan terbaik selama perang. Forbes menyebut Brigade ke-82 sangat kuat karena mereka dilengkapi kendaraan lapis baja infanteri terbaik yang dikirimkan NATO.

Menurut Clarke, Ukraina telah mengerahkan semua pasukan ujung tombak. Regu ini juga didukung oleh sejumlah pasukan lain.

"Itu berarti mereka mengerahkan semua pasukan ujung tombak mereka. Di belakang pasukan ujung tombak, mereka memiliki cadangan pasukan reguler, dan mereka memiliki brigade mobil dan brigade infanteri mekanik yang telah bertempur di tempat lain," kata Clarke.

Jimmy Rushton, seorang analis keamanan independen yang berbasis di Kyiv, membenarkan hal tersebut dan menyebut jika Ukraina tidak akan pernah kehabisan pasukan dan peralatan tempur.

"Jadi tidak, bahwa mereka akan kehabisan pasukan atau peralatan, tetapi mereka menggunakan proporsi yang lebih tinggi dari unit ujung tombak mereka demi membuat terobosan awal," ucap Rushton.

(ryh/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK