Profil Prigozhin yang Diduga Tewas, 'Sang Koki' Membangkang Putin

CNN Indonesia
Kamis, 24 Agu 2023 13:47 WIB
Bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin diduga tewas dalam kecelakaan jet pribadi Embrair di Tver, Rusia, Rabu (24/8).
Bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin diduga tewas dalam kecelakaan pesawat. (AFP/ALEXEY DRUZHININ)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bos tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, menuai sorotan usai diduga tewas karena jet pribadi Embraer Legacy mengalami kecelakaan di Tver pada Rabu (24/8).

Prigozhin dilaporkan menjadi salah satu penumpang jet tersebut. Embraer Legacy terbang dari Moskow menuju St Petersburg.

Namun, setengah jam usai lepas landas pesawat dilaporkan terbakar akibat benturan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama Prigozhin yang mendapat julukan 'sang koki Putin' sebetulnya sudah mencuat sejak awal-awal invasi Rusia di Ukraina. Pada Maret 2022, Barat menilai Rusia menggunakan tentara bayaran untuk membantu mereka di medan perang.

Pasukan Wagner bahkan sempat menjadi tombak utama Rusia.

Namun pada Januari 2023, konflik Prigozhin dengan Rusia mulai muncul.

Saat itu, Prigozhin mengklaim kemenangan di Soledar dan menyebut tentara Rusia tak banyak berperan. Tak lama, Kementerian Pertahanan Rusia juga mengklaim menguasai Soledar.

Konflik Prigozhin dengan Kremlin makin runcing saat dia mengkritik strategi Rusia.

Prigozhin kian gencar melancarkan kritik terhadap Kremlin bahkan kepada Presiden Vladimir Putin usai menarik seluruh pasukan Wagner dari Ukraina.

Penarikan pasukan Wagner berlangsung pada Juni lalu setelah kontrak Wagner dan Rusia habis.

Dalam salah satu wawancara, Prigozhin mengatakan tentara Rusia tak cukup mampu melawan pasukan Ukraina.

"Untuk saat ini, dalam pandangan saya, dan menurut penilaian militer di lapangan, tidak cukup mampu melawan musuh," kata dia pada pertengahan Juni, seperti dikutip Newsweek.

Di pekan terakhir pada Juni, Prigozhin sempat mengklaim pasukan Rusia menyerang kamp Wagner hingga menewaskan sejumlah personel. Namun, Kemenhan Rusia membantah tudingan ini.

Menanggapi serangan tersebut, ia mendeklarasikan perang dan siap menyerbu Moskow.

[Gambas:Video CNN]

Kemudian pada 24 Juni, Prigozhin mengklaim berhasil menguasai pangkalan militer dan lapangan terbang di Rostov-on-Don. Personel tentara bayaran, kata dia, berada di markas besar Rostov sejak 07.30 waktu setempat, demikian dikutip CNN.

Serbuan ini disebut-sebut untuk menggulingkan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. Sebelum ada insiden ini, sejumlah pengamat menilai Prigozhin menginginkan jabatan di pemerintahan Rusia.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Putin Cap Prigozhin Pengkhianat Negara

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER