Putin Ogah Hadiri Pemakaman Bos Wagner Prigozhin, Kenapa?
Rusia memastikan Presiden Vladimir Putin tidak akan menghadiri pemakaman pemimpin tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, yang tewas dalam kecelakaan pesawat pekan lalu.
Diberitakan Reuters, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan mereka tak tahu mengenai rencana pemakaman Prigozhin. Menurut mereka, pemakaman itu merupakan urusan keluarga Prigozhin.
Isu kematian Prigozhin masih menggelayuti pemerintahan Rusia. Sejumlah pihak menuding Rusia merupakan dalang di balik kecelakaan yang menewaskan Prigozhin tersebut.
Meski Rusia sudah membantah, beberapa pihak tetap menganggap Negeri Beruang Merah bertanggung jawab atas kematian Prigozhin, mengingat rekam jejak negara itu terhadap orang-orang yang membangkang.
Ketika invasi Rusia di Ukraina pecah pada Februari 2022, Prigozhin dan Wagner sebenarnya merupakan kelompok kepercayaan dan andalan Negeri Beruang Merah dalam pertempuran di medan perang Ukraina.
Hingga akhir tahun lalu, pasukan Wagner menjadi tombak utama Rusia. Mereka membuka jalan bagi tentara Rusia untuk masuk ke titik-titik penting di Ukraina.
Namun belakangan, Prigozhin mulai membocorkan berbagai kebobrokan tentara dan pejabat pertahanan Rusia.
Ia membongkar ketidakbecusan komando dan pasukan Rusia di lapangan yang membuat mereka kewalahan melawan Ukraina.
Tahun ini, Wagner lantas menarik pasukannya dari Ukraina. Pada Juni lalu, Wagner melancarkan sejumlah serangan pemberontakan di Rusia.
Selepas kegagalan pemberontakan itu, Rusia dan Belarus mencapai kesepakatan. Berdasarkan kesepakatan itu, Belarus akan menampung Prigozhin dan Wagner di negaranya.
Sebagai timbal balik, Rusia memastikan tak akan menuntut Prigozhin jika mau angkat kaki ke Belarus. Namun, para pakar menganggap nyawa Prigozhin tak lagi aman karena Presiden Vladimir Putin tak kenal ampun terhadap pengkhianat.
Sejak kesepakatan itu, keberadaan Prigozhin kerap menjadi misteri. Ia hanya pernah muncul satu kali melalui video, sekitar dua hari sebelum pesawat yang ia tumpangi mengalami kecelakaan di Tver.
Sejumlah ahli mengendus kejanggalan dari kecelakaan itu, salah satunya karena pesawat sebenarnya baik-baik saja. Namun, tiga puluh detik sebelum jatuh, pesawat itu menukik tajam ke bawah hingga akhirnya menghantam tanah.
(has/bac)