Kepala unit operasi terselubung badan intelijen Rusia (GRU), Jenderal Andrey Averyanov, disebut-sebut bakal menggantikan Yevgeny Prigozhin memimpin tentara bayaran Wagner Group.
Diberitakan The Wall Street Journal, seorang sumber mengatakan Averyanov saat ini ditugaskan mempertahankan operasi Wagner di Afrika setelah Prigozhin dikabarkan tewas dalam kecelakaan pesawat pada 23 Agustus lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Averyanov sendiri merupakan kepala operasi ofensif rahasia di dinas intelijen militer Rusia. Dia memiliki rekam jejak memerintahkan pembunuhan terhadap para pembelot Rusia, demikian seperti dikutip dari Fox News.
Sementara itu, Inews melaporkan seorang sumber di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat alias Pentagon mengatakan bahwa Washington saat ini tengah mencari bukti bahwa Averyanov terlibat dalam kecelakaan pesawat Prigozhin.
AS tak mengesampingkan dugaan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin yang memerintahkan Averyanov menghabisi Prigozhin.
"Kami percaya kemungkinan besar Putin memerintahkan pembunuhan terhadap Prigozhin dan anggota Wagner Group lainnya. Prospek dia memerintahkan Averyanov menjalankan operasi adalah opsi dugaan yang dipertimbangkan di AS, bersama dengan negara-negara lain," ucap sumber tersebut.
Prigozhin dilaporkan tewas usai pesawat yang ditumpanginya, Embraer Legacy, jatuh di Tver, Rusia, pada 23 Agustus lalu. Ia bersama dengan sejumlah orang kepercayaannya sedang melakukan perjalanan dari Moskow ke St Petersburg.
Sebelum jatuh, pesawat itu sempat menukik tajam 30 detik dan terekam mengepulkan asap. Banyak pihak menduga jet pribadi itu dihantam rudal pertahanan Rusia. Namun, Kremlin membantah pihaknya berada di balik kecelakaan pesawat tersebut.
(bac)