Ukraina melaporkan pesawat nirawak alias drone Rusia meledak di wilayah anggota NATO, Rumania, saat Negeri Beruang Merah melancarkan serangan udara di seberang Sungai Danube akhir pekan lalu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, mengatakan drone buatan Iran yang dipakai Rusia, Shaheed, meledak di Rumania.
"Menurut dinas penjaga perbatasan negara Ukraina, tadi malam, selama serangan besar-besaran Rusia di dekat Pelabuhan Izmail, 'Shaheed' Rusia jatuh dan meledak di wilayah Rumania," kata Nikolenko pada Senin (4/9), dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nikolenko juga mengatakan insiden ini merupakan bukti bahwa rudal Rusia merupakan ancaman besar bukan hanya bagi Ukraina.
"Tetapi juga keamanan negara-negara tetangga, termasuk negara-negara anggota NATO," ujar dia diFacebook.
Dalam unggahannya, Nikolenko merilis foto yang menunjukkan nyala api ledakan terlihat dari seberang sungai. Reuters tak bisa memverifikasi lokasi gambar tersebut.
Laporan Ukraina berbeda dengan Rumania. Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rumania membantah negara itu terkena serangan.
"Kementerian Pertahanan dengan tegas menyangkal informasi dari ruang publik mengenai apa yang disebut sebagai situasi semalam di mana drone Rusia jatuh di wilayah Rumania," demikian pernyataan Kemhan Rumania.
Kemenhan Rumania menyatakan cara Rusia menyerang tak pernah menimbulkan ancaman militer langsung terhadap wilayah atau perairan negara itu.
Sementara itu, salah satu penduduk Rumania yang rumahnya dekat Pelabuhan Izmail, Daniela Tanase, tak mengetahui ledakan di tepi Sungai Rumania. Namun, ia juga tak bisa memastikan.
"Kami mendengar suara drone, ledakan, dan sistem pertahanan udara di seberang sungai. Kami melihat cahaya di kejauhan dari jendela kami. Tadi malam hujan," katanya.
Menanggapi bantahan Rumania, anggota parlemen Ukraina Oksana Savchuk meyakini sikap Bucharest merupakan upaya NATO untuk mencegah perang langsung dengan Rusia.
NATO memiliki prinsip bahwa serangan terhadap satu anggota merupakan serangan terhadap semua sekutu. Selama ini, NATO khawatir perang akan menjadi sangat besar jika mereka terlibat kontak senjata dengan Rusia.
Ukraina sendiri sudah beberapa kali melaporkan dugaan senjata Rusia terbang atau menabrak negara tetangganya, termasuk anggota NATO.
Pada November lalu, misalnya,dua orang tewas di Polandia akibat rudal jatuh di dekat perbatasan Polandia-Ukraina. Namun setelah itu, Polandia dan sekutu NATO menyatakan rudal itu milik Ukraina yang salah sasaran.