Apa Dampak Wagner Group Dicap Organisasi Teroris?

CNN Indonesia
Kamis, 07 Sep 2023 16:16 WIB
Tentara bayaran Wagner Group kembali menjadi sorotan setelah Inggris baru-baru ini berencana menetapkan kelompok itu sebagai organisasi teroris. (REUTERS/VOEN TV/Belarusian Defence Minis)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tentara bayaran Wagner Group kembali menjadi sorotan setelah Inggris baru-baru ini berencana menetapkan kelompok itu sebagai organisasi teroris.

Wagner Group merupakan salah satu pasukan paramiliter yang pernah diandalkan Rusia untuk membantu menginvasi Ukraina. Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman mengatakan rencana itu berdasarkan Undang-Undang Terorisme 2000. Jika disetujui, keputusan itu akan berlaku mulai 13 September.

"Mereka (Wagner) jelas-jelas dan sederhana adalah teroris, deklarasi ini pun memperjelas hal itu dalam hukum Inggris," ucap Braverman pada Selasa (5/9), dikutip situs resmi Kemendagri Inggris.

Braverman juga mengatakan kelompok tentara bayaran ini merupakan alat militer Rusia di bawah kepemimpinan Vladimir Putin yang keras.

Selain Inggris, Prancis juga pernah mengusulkan agar Uni Eropa melakukan hal serupa. 

Lalu, apa dampak bagi Wagner jika betul-betul dicap sebagai kelompok teroris?

Langkah ini akan membuat Wagner masuk di kategori yang sama seperti ISIS, milisi Palestina Hamas, dan paramiliter Irlandia Utara.

Selain itu, aset-aset Wagner kemungkinan akan diblokir Inggris dan dianggap sebagai properti teroris, demikian dikutip Time.

Inggris juga akan melarang promosi Wagner, mengatur atau memberikan pidato, dan menampilkan logo mereka di depan umum, demikian dikutip CNN.

Di bawah rencana itu, setiap bentuk dukungan dan hubungan dengan Wagner merupakan tindakan ilegal.

Inggris juga melarang warga negaranya membantu, berhubungan, hingga mempromosikan kelompok Wagner.

Wagner sempat menjadi tombak utama Rusia. Namun, pada Januari 2023, konflik bos kelompok ini, Yevgeny Prigozhin, dengan Rusia mulai muncul.

Prigozhin kerap melancarkan kritik ke militer Rusia soal strategi perang dan mengeluh pasokan senjata. Kemudian pada Juni, dia mengumumkan penarikan pasukan usai kontrak disebut habis.

Usai angkat kaki dari medan perang Prigozhin makin sering mengkritik Rusia dan justru memuji Ukraina. Sejumlah pengamat menilai Prigozhin menginginkan jabatan di Kremlin.

Lalu pada 23 Juni, Prigozhin melakukan pemberontakan dan berencana menyerbu ke Moskow. Namun, mereka cuma sampai di Rostov. Putin lalu menyebut aksi ini sebagai pengkhianatan.

Pada awal Agustus lalu, Prigozhin dan pendiri Wagner lain Dmitry Utkin tewas dalam kecelakaan pesawat. Kematian dia menimbulkan pertanyaan masa depan Wagner.

(isa/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK