Korban Adopsi Ilegal AS Bertemu Ibu Kandungnya di Chile Usai 42 Tahun

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Sep 2023 18:34 WIB
Thyden, memeluk erat ibu kandungnya untuk pertama kali usai terpisah selama 42 tahun. Dia salah satu korban adopsi ilegal, di mana dia dicuri saat baru lahir.
Ilustrasi penculikan. (iStockphoto/gaiamoments)

Usai menghubungi 'Nos Buscamos', Thyden mengatakan bahwa ia menerima email keesokan harinya dari direkturnya, Constanza del Rio, yang menyuruhnya untuk segera meneleponnya.

Dia menyarankan untuk melakukan tes DNA, yang kemudian dilakukannya pada tanggal 17 April. Dengan bantuan MyHeritage, sebuah perusahaan silsilah online, Thyden mendapatkan kecocokan dalam waktu beberapa minggu.

Ketika kecocokan itu muncul, del Rio mengatakan bahwa langkah selanjutnya yang harus dilakukan Thyden adalah menelepon Maria Angelica Gonzalez (69) seorang wanita yang selama puluhan tahun percaya bahwa putranya telah meninggal tak lama setelah dilahirkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Del Rio mengatakan bahwa Gonzalez diberitahu bahwa mayat bayinya telah dibuang ke tempat sampah. Selama kediktatoran Pinochet, ketika ribuan orang dibunuh dan dihilangkan, mengajukan terlalu banyak pertanyaan atau memprotes dengan cara yang keras bisa berbahaya.

Mengetahui kebenaran asal-usulnya bak pahit dan manis bagi Thyden. Dia senang akhirnya bisa mengetahui kebenaran, namun juga sedih dengan apa yang dialami oleh ibu kandungnya.

"Dia tidak tahu tentang saya karena saya diambil darinya saat lahir, dan dia diberitahu bahwa saya sudah meninggal dan ketika dia meminta jasad saya, mereka mengatakan kepadanya bahwa mereka telah membuangnya. Jadi, kami tidak pernah berpelukan," kata Thyden.

Setelah tiga bulan yang penuh penderitaan, dia akhirnya dapat melakukan perjalanan ke Chile untuk memberikan pelukan kepada ibu kandungnya yang harus menunggu selama 42 tahun.

Ketika mereka bertemu di kota selatan Valdivia pada pertengahan Agustus silam, dia akhirnya bisa mengucapkan kata-kata yang telah dilatih selama berminggu-minggu.

"Hola, mamá!" katanya ketika mereka akhirnya berpelukan.

"Saya berusia 42 tahun dan saya bertemu dengannya, memeluknya, dan menggendongnya untuk pertama kalinya. Itu sangat tidak wajar!" ucap Thyden.

"Hal tersebut membuat saya sadar akan kesalahan yang telah saya lakukan. Dan kemudian, mengenalnya berarti mencintainya. Dia adalah seorang wanita yang manis, penuh perhatian, penuh kasih, dan mengetahui bahwa seseorang akan menyakitinya... yang tega menyakiti seorang wanita yang kecil, manis, dan polos."

Thyden mengatakan bahwa mengetahui kebenarannya juga menyakitkan karena orang tua angkatnya juga dibohongi dan menjadi korban.

Dia mengatakan bahwa orang tua angkatnya pertama kali menghubungi agen adopsi di Virginia dan secara khusus meminta untuk mengadopsi seorang anak dengan cara yang benar.

"Mereka tidak pernah percaya sedetik pun bahwa mereka membeli seorang anak. Mereka tidak akan pernah melakukan hal itu," katanya.

Pada akhirnya, Thyden menyimpulkan bahwa hikmah dari apa yang terjadi padanya datang dari putrinya yang berusia lima tahun, yang mengatakan kepadanya bahwa jika hal buruk tidak terjadi, dia tidak akan berada di sini.

Serta ayahnya. Thyden beruntung kini ia tidak hanya memiliki satu, tetapi dua keluarga yang sangat mencintainya.

(del/wiw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER