Bantuan dari sejumlah negara mulai berdatangan untuk Maroko usai gempa berkekuatan magnitudo 6,8 mengguncang Kota Marrakesh pada Jumat (8/9) lalu.
Bantuan itu salah satunya datang dari Israel. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memerintahkan militer untuk bersiap memberikan bantuan kemanusiaan kepada Maroko.
Israel dan Maroko sendiri telah berhubungan baik sejak 2020 dan baru-baru ini berupaya memperdalam hubungan diplomatik dan keamanan mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagian penting dari Perjanjian Abraham adalah komitmen kami untuk mendukung mitra kami selama masa-masa sulit," kata Gallant seperti dikutip dari AP News, Sabtu (9/9).
Perjanjian Abraham mengacu pada kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat (AS) yang meresmikan hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab.
Lihat Juga : |
Bantuan juga ditawarkan oleh AS. Presiden Joe Biden mengatakan para pejabat AS telah melakukan kontak dengan Maroko untuk menawarkan bantuan.
"Kami bekerja secepatnya untuk memastikan warga Amerika di Maroko aman, dan siap memberikan bantuan apa pun yang diperlukan bagi rakyat Maroko. Amerika Serikat mendukung Maroko dan teman saya Raja Mohammed VI pada saat yang sulit ini," kata Biden.
Selanjutnya, tawaran bantuan juga datang dari Turki, Perancis, dan Jerman. Di tempat lain, Qatar menawarkan untuk menyediakan semua bantuan yang diperlukan ke daerah yang terkena dampak untuk mendukung pemulihan warga dari dampak gempa.
Menurut sebuah pernyataan oleh Kantor Berita Qatar, tim penyelamat polisi Dubai telah mengirimkan bantuan. Raja Abdullah II dari Yordania juga memberikan tawaran bantuan.
Sementara itu, Aljazair telah menawarkan untuk membuka wilayah udaranya agar bantuan kemanusiaan atau penerbangan evakuasi medis dapat melakukan perjalanan ke dan dari Maroko.
Lihat Juga : |
Sebelumnya, Aljazair menutup wilayah udaranya ketika memutuskan hubungan diplomatik dengan Maroko pada 2021 karena serangkaian masalah. Kedua negara tersebut memiliki perselisihan selama puluhan tahun yang melibatkan wilayah Sahara Barat.
Kantor Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune juga mengatakan siap menawarkan bantuan kemanusiaan.
"Sebagai solidaritas dengan rakyat Maroko yang bersaudara, jika pihak berwenang kerajaan Maroko menyatakan keinginannya untuk melakukan hal ini," kata dia.
Tak berhenti sampai di situ, bantuan juga datang dari Dokter Lintas Batas (MSF). Organisasi kemanusiaan medis internasional independen itu mengatakan pihaknya siap membantu para korban.
Direktur Eksekutif MSF-USA Avril Benoît mengatakan menuturkan bantuan akan diutamakan untuk orang-orang yang tinggal di wilayah yang terkena dampak.
Pasalnya, para penyintas gempa seringkali memerlukan perawatan medis, seperti pembedahan atau cuci darah yang dapat menjadi tantangan ketika sistem kesehatan setempat terkena dampak bencana.
"Memulihkan layanan kesehatan dan menyediakan pasokan penting juga dapat menjadi prioritas pada tahap ini. Tanggapan kami akan bergantung pada kebutuhan yang dinilai di lokasi," katanya.
Korban tewas akibat gempa Maroko tercatat mencapai 2.012 orang per Minggu (10/9) ini. Selain itu, tercatat sebanyak 1.404 lainnya dalam kondisi kritis.
Hingga saat ini, tim penyelamat terus berupaya keras menyelamatkan korban yang masih terjebak dalam reruntuhan bangunan.
(mrh/pua)