Eks Paspampres Rusia Kabur ke Ekuador, Ungkap Kelemahan Putin

CNN Indonesia
Selasa, 12 Sep 2023 11:52 WIB
Seorang mantan anggota pasukan pengamanan presiden (paspampres) Rusia blak-blakan membeberkan kelemahan Presiden Vladimir Putin.
Seorang mantan anggota pasukan pengamanan presiden (paspampres) Rusia blak-blakan membeberkan kelemahan Presiden Vladimir Putin. (AFP/Gavriil Grigorov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang mantan anggota pasukan pengamanan presiden (paspampres) Rusia blak-blakan membeberkan kelemahan Presiden Vladimir Putin.

Vitaly Brizhaty, agen pengawal istana Olivye, salah satu dari dua Istana Rusia yang berada di Crimea, kabur ke Ekuador lantaran menolak invasi Putin ke Ukraina. Ia merupakan satu dari dua eks paspampres Putin yang buka-bukaan mengkritik sang mantan bos terutama soal invasi ke Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada Dozhd TV, Brizhaty mengatakan Putin merupakan sosok yang selalu diselimuti ketakutan.

Saking takutnya Putin, kata dia, sang Presiden sampai-sampai tak bisa mempercayai pengawalnya sendiri.

Dikutip dari Radio Free Europe, eks personel Layanan Perlindungan Federal (FSO) itu mencontohkan Kremlin bakal mengumumkan kedatangan Putin di dua bandara berbeda jika ingin menginjakkan kaki di Crimea. Namun, sang Presiden bisa saja tiba melalui jalur laut.

"Itulah yang ditakuti pria ini dalam hidupnya," kata Brizhaty.

Brizhaty juga menyebut Putin tak mengizinkan personel FSO berkomunikasi dengan kerabat yang berasal dari Ukraina, warga Amerika Serikat dan Uni Eropa, serta siapa pun yang menentang perang. Jika kedapatan berkomunikasi, para pengawal presiden ini bakal dipidanakan.

[Gambas:Video CNN]

Ini merupakan salah satu ancaman yang membuat Brizhaty ketar-ketir. Sebab dia takut ketahuan karena masih menjalin komunikasi dengan salah satu temannya yang tinggal di Amerika Serikat.

Temannya ini merupakan orang yang sangat menentang perang Rusia di Ukraina. Dia khawatir jika temannya menyukai unggahan pro-Ukraina, dirinya bisa diselidiki oleh otoritas Rusia.

"Ini benar-benar gila," ucap dia.

Saat awal invasi, Brizhaty mengaku bahwa dia sempat mencoba keluar dari FSO. Namun, dia justru diberitahu bakal dikirim berperang di Ukraina jika meninggalkan tugas.

Selama dinas di Crimea, ia memiliki istri yang berasal dari wilayah tersebut. Istrinya ini lantas mengajukan izin tinggal di Ekuador sebagai pekerja dan mendapatkan izin. Izin tinggal itu juga diberikan kepada Brizhaty.

Karena memegang izin tinggal negara lain, FSO pun memecat Brizhaty dari dinas. FSO dan personel dinas keamanan Rusia lainnya memang tak diizinkan mengantongi paspor asing atau izin tinggal negara lain.

Setelah dipecat, Brizhaty pun pergi ke Ekuador untuk tinggal bersama istrinya.

(blq/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER