Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikonfirmasi bertolak ke Rusia untuk menemui Presiden Vladimir Putin dalam beberapa hari ke depan.
Kim Jong Un dilaporkan menggunakan kereta khusus antipeluru ke Rusia pada Senin (11/9), ditemani oleh sejumlah pejabat Korut terutama urusan persenjataan.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istana Kepresidenan Kremlin menyatakan lawatan Kim Jong Un ke Rusia ini akan "berlangsung beberapa hari mendatang". Lawatan ini berlangsung ketika Rusia-Korut disebut tengah berunding soal kesepakatan jual beli senjata.
Ini akan menjadi kunjungan pertama Kim Jong Un ke luar negeri selama lebih dari empat tahun terakhir. Ini juga akan menjadi perjalanan luar negeri Kim Jong Un yang pertama sejak pandemi Covid-19.
Perjalanan terakhir Kim Jong Un ke luar negeri berlangsung pada 2019 ke Vladivostok, Rusia. Saat itu, Kim Jong Un menghadiri pertemuan puncak pertamanya dengan Putin setelah kegagalan pembicaraan perlucutan senjata nuklir Korea Utara dengan mantan Presiden AS Donald Trump.
Tak hanya Kim Jong Un, para pemimpin Korut pendahulunya juga terkenal jarang bepergian ke luar negeri. Lantas, apakah pemimpin Korut pernah ada yang ke Indonesia? Jika ada, siapa kah itu?
Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang memiliki hubungan yang baik dengan Korut. Relasi Pyongyang dan Jakarta bahkan sempat menghangat terutama ketika jaman pemerintahan Presiden Soekarno.
Pada 1964, Presiden Soekarno, berkunjung ke Pyongyang, Korea Utara.
Satu tahun kemudian tepatnya pada 10 April 1965, Pemimpin Korea Utara saat itu yang merupakan kakek Kim Jong Un, Kim Il Sung, mengunjungi Indonesia untuk menghadiri satu dekade perayaan Konferensi Asia Afrika (KAA).
Kim Il Sung dan rombongan berada di Indonesia selama 10 hari.
Saat tiba di Indonesia, Kim Il Sung mendapat sambutan meriah. Di bandara Kemayoran ratusan ribu orang, termasuk pelajar, anggota partai, anggota organisasi masyarakat berkumpul menanti Kim.
Selain itu, banyak poster di jalan berisi gambar Soekarno dan Kim Il Sung.
"Hidup Yang Mulia Perdana Menteri Kim Il Sung, Hidup Yang Mulia Presiden Sukarno, dan Hidup persahabatan antara rakyat Indonesia dan Korea," demikian tulisan di poster, seperti dikutip Independent Observer.
Salah satu papan reklame besar menggambarkan ikatan imperialisme dan kolonialisme yang hancur di bawah kaki Chollima dan Bull.
Chollima merupakan sebuah kuda bersayap yang berasal dari mitologi mitologi Asia Timur.
Dalam kunjungan ini, Soekarno juga mengajak Kim Il Sung ke Istana Bogor. Presiden pertama RI lantas menghadiahi anggrek Dendrobium yang diberi nama, Kimilsungia.
Anggrek itu lantas menjadi salah satu bunga paling terkenal di Korea Utara dan menjadi simbol persahabatan Korut dan Indonesia.
Dikutip Antara, Kimilsungia juga kerap disebut bunga tanda kesetiaan.
(isa/rds)