Relasi Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi sorotan menyusul pertemuan keduanya di kota terpencil di timur Rusia, Vostochny Cosmodrome, hari ini Rabu (13/9).
Kim Jong Un tiba di Rusia pada Selasa (12/9) setelah menempuh perjalanan lebih dari 20 jam dari ibu kota Pyongyang menggunakan kereta api lapis baja. Ini merupakan lawatan perdana Kim ke negara lain sejak pandemi Covid-19. Pertemuannya dengan Putin pun menjadi yang kedua kalinya sejak 2019 silam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lawatan Kim Jong Un menjadi sorotan lantaran sosoknya yang terkenal jarang sekali bepergian keluar negeri. Melalui pernyataan yang dirilis kantor berita Korut, KCNA, Kim Jong Un, menuturkan lawatannya ke Rusia merupakan bukti nyata bahwa rezimnya sangat memprioritaskan hubungan strategis dengan Moskow.
"Kim Jong Un mengatakan bahwa kunjungannya ke Federasi Rusia merupakan wujud nyata sikap Partai Buruh Korut (WPK) dan pemerintah DPRK (nama resmi Korut) yang memprioritaskan kepentingan strategis hubungan DPRK-Rusia," bunyi laporan KCNA mengutip pernyataan Kim Jong Un.
Bagaimana sebetulnya hubungan antara Kim Jong Un dan Putin?
Selama ini, Korea Utara dan Rusia memiliki hubungan yang terbilang rumit dan dinamis. Namun, sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 lalu, relasi Pyongyang dan Moskow kembali menguat.
Kim Jong Un secara blak-blakan mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Ia bahkan menyalahkan Amerika Serikat cs soal peperangan ini.
Namun, di awal Kim Jong Un berkuasa pada 2011 lalu, hubungannya dengan Putin tidak begitu akur. Sebab, Saat itu, Rusia ikut menjatuhkan sanksi internasional atas program senjata nuklir dan misil Korut. Kerenggangan ini juga terjadi dalam hubungan Kim Jong Un dengan Presiden China Xi Jinping.
Namun, sejak 2018, Kim mulai berupaya memperbaiki hubungan dengan dua negara sekutu lamanya itu dengan memanfaatkan persaingan China-Rusia dengan Amerika Serikat, demikian dikutip dari Reuters.
Hubungan Kim dengan Putin pun makin mesra setelah invasi Rusia di Ukraina lantaran didorong oleh kebutuhan Putin akan bantuan untuk perang dan upaya Kim meningkatkan visibilitas kemitraannya dengan Rusia dan China, demikian dikutip dari The Diplomat.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>