Menteri Pertahanan China, Li Shangfu, hilang selama tiga minggu terakhir dan dipecat oleh Presiden China, Xi Jinping dari jabatannya.
Duta Besar AS untuk Jepang, Rahm Emanuel, menduga bahwa Li sedang menjadi tahanan rumah karena diduga terlibat korupsi. Dikutip dari The Guardian, Li terakhir terlihat dia memberikan pidato pada forum perdamaian dan keamanan China-Afrika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kini, kehilangan Li masih menyimpan berbagai misteri.
Berikut profil menteri pertahanan China, Li Shangfu.
Li adalah seorang insinyur dirgantara China dan jenderal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yang lahir pada bulan Februari 1958. Li menjabat sebagai anggota dewan negara dan menteri pertahanan sejak Tahun 2023.
Sejak awal mula karirnya, Li sudah berfokus pada dunia militer karena ayahnya seorang veteran Tentara Merah dan mantan perwira tinggi angkatan kereta PLA. Li resmi bergabung dengan PLA pada Tahun 1978 saat dia diterima di Universitas Pertahanan Nasional PLA.
Li banyak berkecimpung dengan teknologi luar angkasa dengan memimpin misi peluncuran roket dan menjabat sebagai wakil komandan pasukan strategis.
Setelah memiliki pengalaman puluhan tahun di militer, Li akhirnya diangkat menjadi menteri pertahanan China ke-13 pada 12 Maret 2023 untuk menggantikan Wei Fenghe. Dilansir dari The Diplomat, Departemen AS menggambarkan penetapan Li sebagai strategi untuk memodernisasi militer dan masalah luar angkasa China.
China beberapa saat ini memang sedang gencar menciptakan teknologi luar angkasa untuk mengungguli negara-negara maju lainnya.
Li pernah berkonflik dan diberi sanksi oleh pemerintah AS atas kasus keterlibatan dengan transaksi pemindahan pesawat tempur Su-35 Rusia ke Tiongkok dan sistem rudal S-400.
Sanksi yang diberikan AS dari pembelian senjata Rusia dimaksudkan untuk menghukum Moskow atas kejahatan dan serangan pemilu AS, dilansir dari CNN.
Akibat sanksi ini, Li masuk dalam daftar orang yang mendapat embargo dari pemerintah AS.
(cpa/bac)