Spekulasi soal Keberadaan Menhan China Li yang Diduga Korupsi

CNN Indonesia
Senin, 18 Sep 2023 08:24 WIB
Menteri Pertahanan China Li Shangfu menjadi sorotan usai lama tak muncul dari pandangan publik lebih dari tiga pekan.
Menhan China Li Shangfu hilang setelah diduga korupsi. (AFP/ALEXANDER NEMENOV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertahanan China Li Shangfu menjadi sorotan usai lama tak muncul dari pandangan publik lebih dari tiga pekan.

Li terakhir terlihat di Beijing saat memberikan pidato di forum keamanan dengan negara-negara Afrika pada 29 Agustus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menhan itu juga seharusnya melakukan kunjungan ke Vietnam dan Singapura pada awal September. Namun, pihak berwenang China membatalkan lawatan ini, dikutip Reuters.

Li yang absen di ruang publik pun memicu banyak pertanyaan soal keberadaan dia.

Menurut 10 pejabat yang mengetahui masalah itu menyebutkan komisi inspeksi disiplin militer menyelidiki Li berkaitan pengadaan peralatan militer.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, pejabat di Beijing mengatakan Li dibawa pergi untuk diinterogasi pada pekan lalu. Pejabat intelijen Amerika Serikat juga sempat menduga Menhan China itu sedang diselidiki atas tuduhan korupsi.

Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emanuel punya asumsi sendiri. Ia bertanya-tanya apakah Li berada dalam tahanan rumah.

Emanuel juga membandingkan situasi di China mirip di novel karya Agatha Christie berjudul And Then There Were None.

"Pertama, Menteri Luar Negeri Qin Gang hilang, lalu komandan Pasukan Roket hilang, dan sekarang Menteri Pertahanan Li Shangfu tidak terlihat di depan umum selama dua minggu," tulis dia di X, dulu bernama Twitter.

Dalam unggahan itu, Emanuel juga menyertakan tagar #MysteryInBeijingBuilding.

Persoalan Li, mengingatkan publik akan Menteri Luar Negeri Qin Gang yang sempat menghilang dari pandangan publik selama beberapa pekan.

Hilangnya dua menteri penting secara berturut-turut menimbulkan pertanyaan soal kepemimpinan Xi Jinping, yang membuat sistem politik China tampak buram.

"Keduanya secara eksternal berhadapan dengan komunitas internasional. Kebijakan tersebut berpotensi dihapuskan tanpa penjelasan atau pertimbangan apa pun terhadap persepsi global," kata analis dari Universitas Nasional Singapura, Drew Thompson, dikutip dari CNN.

Di mata para pengamat politik China, Li juga merupakan orang yang dipilih langsung Xi Jinping. Dengan demikian, ketidakhadiran mereka setelah kurang dari satu tahun menjabat menjadi sangat penting.

Analis keamanan yang berbasis di Singapura, Alexander Neil, mengatakan masalah yang berurusan dengan Li begitu cepat.

"Semua ini terjadi begitu tiba-tiba dan tak jelas. Satu hal yang kini bisa kita lihat adalah kedekatan tak sama dengan perlindungan di dunia Xi," ujar Alexander.

Para pengamat lain juga menilai ketidakpastian ini meruntuhkan kepercayaan negara lain terhadap China.

China menerapkan tindakan keras anti-korupsi di bawah pimpinan Xi. Ia tak segan menyingkirkan koruptor dari jabatan publik bahkan bisa dieksekusi.

"Apa pun alasannya, perasaan bahwa ini bisa terus terjadi bisa berdampak terhadap kepercayaan aktor asing dalam berinteraksi dengan rekan-rekan China mereka," kata analis studi China di Berlin, Helena Legarda, dikutip dari Reuters.

Pada Oktober mendatang padahal Li akan menjadi tuan rumah pertemuan keamanan internasional. Ia juga bakal mewakili Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di Jakarta pada November mendatang.

(isa/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER