China Ogah Respons Rumor Menlu Qin Gang Dipecat karena Selingkuh
Kementerian Luar Negeri China enggan berkomentar soal laporan media yang menyebut bahwa eks menteri luar negeri Qin Gang dicopot karena kasus perselingkuhan.
Kemlu Beijing memilih bungkam dengan menyatakan tak tahu-menahu soal spekulasi tersebut.
"Mengenai pengangkatan dan pemecatan Menteri Luar Negeri China, pihak China telah merilis informasi sebelumnya," kata juru bicara Kemlu China Mao Ning, seperti dikutip CNN.
Media Amerika Serikat Wall Street Journal sebelumnya melaporkan bahwa Qin tengah diselidiki usai diduga berselingkuh saat masih menjadi Duta Besar China untuk Amerika Serikat (AS). Penyelidikan itu dilakukan oleh internal Partai Komunis China (PKC).
Menurut beberapa sumber WSJ, Qin memiliki seorang anak dari hasil hubungan terlarang tersebut. Ia kini tengah bekerja sama dalam penyelidikan untuk mengetahui apakah perselingkuhannya telah membahayakan keamanan nasional Negeri Tirai Bambu.
Kabar perselingkuhan Qin ini tersiar setelah dia dicopot dari jabatan pada Juli lalu. Qin digantikan diplomat top Wang Yi yang pernah menjabat menlu untuk periode 2013-2022.
Sebelum dicopot, Qin sempat hilang selama sebulan dari pandangan publik. Ia tak mengikuti berbagai pertemuan penting, salah satunya pertemuan dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell.
China saat itu cuma menjelaskan bahwa Qin mengalami masalah kesehatan. Namun demikian, di tengah "hilangnya" Qin, Beijing menghapus nama dia dari laman Kemlu China.
Spekulasi publik pun semakin liar terutama terkait gonjang-ganjing di tubuh pemerintahan Xi.
Pasalnya tak lama setelah Qin dipecat, Xi merombak personel tingkat tinggi lainnya dalam Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Bahkan kini, Menteri Pertahanan Li Shangfu juga tak kelihatan selama lebih dari dua pekan terakhir.
Qin sendiri merupakan diplomat sekaligus orang kepercayaan Xi. Dia menjabat sebagai Dubes China untuk AS pada Juli 2021 hingga awal 2023.
Selama masa jabatannya, ia banyak memainkan peran penting dalam upaya merekonsiliasi hubungan AS dan China. Salah satunya dengan melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Juni lalu di Beijing.