Daftar Tragedi Maut Bendungan Jebol selain di Libya

CNN Indonesia
Kamis, 21 Sep 2023 14:39 WIB
Bendungan jebol menyapu satu kota kecil di Libya. (Marwan Alfaituri via REUTERS/MARWAN ALFAITURI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bencana banjir dahsyat menerjang Libya pada 11 September 2023 yang mengakibatkan ribuan orang tewas dan hilang.

Banjir itu menyebabkan tanggul jebol menyebabkan ribuan orang tewas dan sekitar 20 ribu lainnya hilang.

Dilansir dari Associated Press, para ahli sudah berulang kali memperingatkan pemerintah untuk melakukan pemeliharaan dua bangunan tanggung yang letaknya tak jauh dari kota pesisir Derna, Libya.

Namun, pemerintah Libya tidak bereaksi atas berbagai peringatan tersebut. Gelombang air setinggi gedung dua lantai akibat jebolnya tanggul menyapu bersih kota ke arah laut.

Selain Libya, berikut daftar tragedi bendungan jebol yang memakan korban jiwa.

Zhengzhou, China

China pernah mengalami bencana banjir bandang yang menewaskan 25 orang warga akibat hujan lebat dan jebolnya tanggul. Bencana ini terjadi di sekitar kota Zhengzhou pada Tahun 2021.

Dikutip dari Al Jazeera, tanggul jebol dalam hujan lebat di seluruh Provinsi Henan dan Presiden Xi Jinping menggambarkan situasinya sangat parah.

Pemerintah melaporkan tindakan pengendalian banjir yang memasuki tahap kritis. Banjir ini juga merendam kereta bawah tanah yang sedang beroperasi. Masyarakat sampai harus berjuang menyelamatkan diri dan melawan air yang sudah sampai setinggi dada orang dewasa. Penumpang akhirnya berhasil diselamatkan oleh tim penyelamat yang membuka atap gerbong.

Tentara setempat melakukan misi penyelamatan warga Zhengzhou dengan mengevakuasi 200.000 orang. Hal ini masih jauh dari total penduduk Zhengzhou yang berjumlah 10 juta orang.

Koshi, Nepal

Jebolnya bendungan yang berada di Koshi bagian timur mengakibatkan banjir besar di distrik Supaul, Araria, dan Madhepu di Bihar pada Tahun 2008. Banjir ini mengancam kehidupan 2,6 juta masyarakat Bihar dan 100.000 masyarakat Nepal. Puluhan orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya hilang atas tragedi ini.

Tragedi banjir mematikan karena jebolnya bendungan bermula ketika air naik secara drastis pada tengah malam. Penduduk sekitar tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyelamatkan diri dan mencari tempat perlindungan.

"Daerah ini biasanya terhindar dari banjir musiman tahunan [sehingga] baik pemerintah daerah maupun penduduk desa tidak mempunyai mekanisme penanggulangan dan sumber daya yang dapat diandalkan," kata Jennifer Poidatz, perwakilan Catholic Relief Services di India, dikutip dari Reliefweb.

Jebolnya bendungan disebabkan oleh tingginya debit air yang tidak mampu lagi ditahan. Bihar, India ikut terkena dampak dari curah hujan dan jebolnya bendungan karena berbatasan langsung dengan Nepal di bagian utara.

Wroclaw, Polandia

Banjir yang terjadi di Wroclaw merupakan salah satu bencana alam terbesar di Polandia pada abad ke-20. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 7 sampai 12 Juli 1997. Banjir ini merendam 40 persen wilayah Polandia dan mengakibatkan kerugian puluhan miliar.

Bencana dramatis ini sampai dibuat dalam sebuah film berjudul "High Water" yang ditayangkan di Netflix. Film ini menggambarkan perjuangan penduduk Wroclaw untuk selamat dari dari bencana.

Meledaknya tanggul di Wroclaw bukan disebabkan oleh kerapuhan bangunan atau debit air, tetapi sengaja diledakkan oleh pemerintah. Tindakan ini diambil oleh pemerintah untuk menanggulangi air yang terus meninggi setiap harinya.

Warga Wroclaw melakukan aksi protes atas tindakan pemerintah tersebut karena wilayah Biskupin, Sepolno, Zalesie, dan bagian timur laut Wroclaw terancam punah, dikutip dari Wroclaw.pl.

Beberapa hari setelahnya, tanggul yang berada di dekat Jembatan Osobowicki akhirnya jebol dan membuat ketinggian air semakin meningkat. Tanggul-tanggul lainnya pun perlahan ikut jebol dengan ketidakmampuan menahan air.

Bencana ini membuat 56 orang tewas, 7.000 orang kehilangan rumah, dan 40.000 orang kehilangan harta bendanya.

(cpa/bac)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK