Kesaksian mantan pasukan pengamanan presiden (paspampres) Rusia soal kelemahan Presiden Vladimir Putin sampai banjir bandang di Libya menjadi sorotan berita internasional pada Selasa (12/9).
Kunjungan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un ke Rusia juga menjadi perhatian berita mancanegara.
Berikut kilas internasional:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban jiwa akibat banjar bandang yang melanda Libya diprediksi mencapai 5.300 orang. Pemerintah Libya menyatakan hal tersebut pada Selasa (12/9).
Ketua delegasi Palang Merah Libya Tamer Ramadan juga menyebut jumlah korban jiwa bisa lebih dari 5.000 orang. Dia mengatakan 10 ribu orang juga masih hilang.
Mengutip CNN, Kota Derna bagian timur mengalami kerusakan terparah. Menteri Kesehatan Libya Othman Abduljalil menyebut sedikitnya 6.000 orang di daerah tersebut masih dinyatakan hilang.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggunakan kereta khusus untuk berkunjung ke negara sekutunya, Rusia.
Kim dan rombongan dilaporkan tiba di Rusia pada hari ini, Selasa (12/9).
Hingga kini, Kremlin belum membeberkan jadwal dan tempat pertemuan Kim dengan Putin. Pemerintah Rusia hanya menyatakan Kim dan delegasi akan tinggal selama beberapa hari.
Kim dan rombongan menggunakan kereta berwarna hijau khaki dan garis kuning. Kereta ini memiliki 21 gerbong dengan jok kulit mewah, demikian dikutip Business Insider.
Seorang mantan anggota pasukan pengamanan presiden (paspampres) Rusia blak-blakan membeberkan kelemahan Presiden Vladimir Putin.
Vitaly Brizhaty, agen pengawal istana Olivye, salah satu dari dua Istana Rusia yang berada di Crimea, kabur ke Ekuador lantaran menolak invasi Putin ke Ukraina. Ia merupakan satu dari dua eks paspampres Putin yang buka-bukaan mengkritik sang mantan bos terutama soal invasi ke Ukraina.
Kepada Dozhd TV, Brizhaty mengatakan Putin merupakan sosok yang selalu diselimuti ketakutan.