Presiden Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Piotr Hofmanski menjadi sorotan usai pemerintahan Vladimir Putin memasukkan dia ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
Kementerian Dalam Negeri Rusia menyatakan Hofmanski masuk ke database daring DPO "atas dasar pasal KUHP."
Langkah ini merupakan aksi balasan Rusia setelah ICC merilis surat perintah penangkapan terhadap Putin dan Komisaris Hak Anak Maria Lvova-Belova pada Maret lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari itu, siapa sebetulnya Piotr Hofmanski?
Hofmanski merupakan presiden ICC sejak 2021. Ia sudah lama berkiprah di dunia hukum. Dia bahkan berhasil menulis lebih dari 300 buku yang membahas soal hukum seperti hukum pidana, acara pidana, hingga kerjasama internasional dalam masalah pidana dan perlindungan hak asasi manusia
Presiden ICC itu menempuh pendidikan di Universitas Nicolaus Copernicus di Toruń. Kemudian pada 1978, dia memulai karir akademis sebagai asisten Ketua Hukum Acara Pidana di kampus ini, demikian dikutip situs resmi ICC.
Setelah menyelesaikan studi PhD pada 1978, Hofmanski mendapat tawaran sebagai asisten Ketua Hukum Acara Pidana di Universitas Silesia di Katowice.
Ia lalu memulai karir peradilan sebagai hakim Pengadilan Banding di Białystok pada 1994. Hofmanski kemudian diangkat menjadi hakim Kamar Pidana Mahkamah Agung Polandia pada 1996.
Selama berkarir di dunia hukum, Hofmanski terlibat dalam beberapa proyek yang disebut Kelompok Refleksi Perkembangan Kerjasama Internasional dalam Masalah Pidana dari 2001 hingga 2002. Ia juga sempat ditunjuk sebagai anggota dari Dewan Eropa.
(isa/bac)