Menlu RI Sebut-sebut 'Jam Kiamat' saat Rapat di Sela PBB, Ada Apa?

CNN Indonesia
Rabu, 27 Sep 2023 16:20 WIB
Menlu Retno Marsudi menyinggung satu-satunya cara hentikan Jam Kiamat mencapai waktu tengah malam (akhir dari dunia) adalah dengan memusnahkan senjata nuklir.
Menlu Retno Marsudi menyinggung satu-satunya cara hentikan Jam Kiamat mencapai waktu tengah malam (akhir dari dunia) adalah dengan memusnahkan senjata nuklir. (REUTERS/AJENG DINAR ULFIANA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menggaungkan kekhawatiran soal jam kiamat atau doomsday clock yang akan "mencapai waktu tengah malam" dalam pertemuan pleno tingkat tinggi di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di New York, Amerika Serikat.

Retno bicara hal itu saat menyinggung ancaman senjata nuklir yang belakangan kian masif dan mengancam dunia. Menurutnya, penghentian pengembangan hingga pemusnahan senjata nuklir patut menjadi agenda utama global saat ini demi menghindari ancaman kehancuran.

"Dengan begitu, jarum 'Jam Kiamat' (Doomsday Clock) tidak perlu mencapai tengah malam," kata Retno dalam pertemuan PBB untuk memperingati Hari Internasional Pemusnahan Total Senjata Nuklir di markas besar PBB, Selasa (26/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Retno memaparkan satu-satunya jalan untuk mencegah penyalahgunaan dan mengeliminir ancaman senjata nuklir adalah dengan memusnahkannya secara total dan menyeluruh.

Menurutnya, semua negara harus mematuhi dan melaksanakan kewajiban atas Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons (NPT), Comprehensive Test Ban Treaty (CTBT), serta Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapons (TPNW).

NPT adalah perjanjian yang membatasi kepemilikan senjata nuklir. NPT menjadi rujukan utama semua negara dalam upaya global perlucutan senjata nuklir, non proliferasi, dan penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai.

Sementara itu, CTBT atau Traktat Pelarangan Uji Coba Senjata Nuklir adalah perjanjian internasional yang mengatur pelarangan uji coba peledakan senjata nuklir.

[Gambas:Video CNN]

Traktat ini baru bisa berlaku secara resmi jika 44 negara pemilik reaktor nuklir menandatangani dan meratifikasinya. Ke-44 negara ini merujuk pada daftar Annex 2 dalam kesepakatan itu.

Sejauh ini, China, AS, Israel, Iran, dan Mesir selaku negara-negara yang termasuk dalam Annex 2 belum meratifikasi CTBT. Sedangkan Korea Utara belum menandatangani maupun meratifikasinya.

Lebih lanjut, TPNW adalah perjanjian yang melarang senjata nuklir dengan tujuan akhir perlucutan total senjata tersebut.

Indonesia sudah meratifikasi dan menjadi negara pihak NPT pada 1978. Indonesia juga telah meratifikasi CTBT pada 2012. Saat ini, Indonesia sedang menyelesaikan proses ratifikasi TPNW.

"ASEAN menyerukan negara-negara pemilik senjata nuklir untuk memenuhi komitmen dan kewajiban mereka sebagaimana dimandatkan oleh NPT," ucap Retno.

Dalam pernyataannya, Retno pun menyampaikan dua hal penting yang perlu dilakukan di tengah ancaman nuklir ini.

Pertama, menciptakan dunia bebas dari senjata nuklir. Kedua, memastikan hak untuk dapat mengembangkan dan memanfaatkan energi nuklir untuk tujuan damai.

Doomsday Clock adalah jam yang dihitung berdasarkan bencana-bencana global. Awal tahun ini, jam kiamat ini berada di 90 detik menuju tengah malam.

Doomsday Clock sendiri disetel oleh kelompok ilmuwan dari Buletin Ilmuwan Atom. Penyetelan yang didapuk sebagai yang terpendek dalam sejarah ini dikarenakan invasi Rusia di Ukraina.

(blq/rds)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER