Penyelenggara Festival Musik Bantu Israel Cari Penonton Hilang
Penyelenggara Nova Festival mengatakan akan membantu pasukan keamanan Israel menemukan penonton yang hilang imbas serangan militan Gaza.
Lewat Instagram Story, Nova Festival menyampaikan rasa dukanya atas penonton yang tewas akibat serangan tersebut. Mereka akan ikut membantu pihak keamanan untuk mencari penonton festival musik tersebut yang hilang.
"Kami melakukan yang terbaik yang kami bisa untuk membantu pasukan keamanan, menjaga kontak terus-menerus dengan mereka, dan ditempatkan di daerah tersebut untuk ikut serta dalam pencarian guna menemukan orang hilang," tulis Nova Festival di Instagram, dikutip CNN, Minggu (8/10).
Lihat Juga : |
Selain itu, penyelenggara festival tersebut juga meminta publik agar menyampaikan informasi apa pun terkait keberadaan para penonton yang hilang kepada mereka.
"Kami berharap dan berdoa agar kabar baik segera sampai kepada Anda dan kami," katanya.
"Pada saat-saat seperti ini, penting bagi kita untuk tetap kuat dan bersatu, setia, dan saling mendukung. Kita akan berada di sini bagi siapa pun yang membutuhkannya," pungkas mereka.
Nova Festival merupakan festival outdoor yang digelar di dekat perbatasan Gaza-Israel pada 6-7 Oktober 2023. Festival itu diadakan untuk merayakan hari raya Yahudi, Sukkot.
Ratusan penonton yang menghadiri Nova Festival mulai berlarian ketika militan Gaza menembaki mereka di venue. Serangan tembakan itu menyebabkan sejumlah orang tewas dan beberapa lainnya disandera.
"Kami bahkan tidak punya tempat untuk bersembunyi karena kami berada di ruang terbuka," kata salah satu penonton bernama Gably kepada CNN. "Semua orang panik dan mulai mengambil barang-barang mereka.
Penonton terjebak di jalan raya karena semua orang berusaha untuk melarikan diri dengan mobil. Pada akhirnya, mereka meninggalkan kendaraan dan mulai berlarian.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, ratusan peserta berlarian melintasi venue yang tampak seperti lapangan kosong. Suara tembakan bergema di latar belakang video tersebut.
Di sisi lain, pemerintah Israel resmi mengeluarkan pernyataan perang setelah adanya serangan dari pasukan militan Palestina, Hamas, pada Sabtu (7/10).
Diberitakan CNN, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah Israel akan "melakukan balas dendam yang besar" atas serangan yang dilakukan pasukan Hamas.
Menurut kantor berita Israel, deklarasi perang Israel tersebut merujuk pada Pasal 40 UU Dasar Israel. Israel tidak mempunyai konstitusi tertulis, tetapi 13 UU Dasarnya mempunyai fungsi serupa.
Pejabat tinggi angkatan pertahanan Israel yang bertanggung jawab atas kegiatan di wilayah Palestina mengatakan setelah serangan tersebut, Hamas telah "membuka gerbang neraka."
Hingga saat ini, Israel telah menggempur Gaza dengan serangan udara yang telah menewaskan lebih dari 300 orang. Selain itu, 1.800 lainnya mengalami luka-luka.
Sebanyak 232 orang dilaporkan meninggal di Gaza, Palestina. Sementara sebanyak 1.697 lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
Baku tembak masih terjadi antara militan Hamas dan pasukan militer Israel di sejumlah wilayah.
Sejumlah warga Israel juga dikabarkan disandera oleh militan Hamas. Namun, tak dijelaskan berapa jumlah orang yang menjadi korban sandera.