Perang Hamas Palestina vs Israel masih menjadi sorotan berita internasional pada Senin (30/10).
Berikut kilas berita internasional:
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan ada gencatan senjata dalam perang di Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menganggap gencatan senjata merupakan tanda menyerah kepada Hamas di wilayah tersebut.
Netanyahu juga mengatakan dalam konferensi pers bahwa negara-negara lain harus memberikan lebih banyak bantuan dalam upaya untuk membebaskan lebih dari 230 sandera yang diculik oleh Hamas dalam serangan pada 7 Oktober.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia akan mengirim bantuan kloter pertama ke Gaza, Palestina, pada pekan ini.
"Indonesia akan mengirim bantuan kemanusiaan yang akan disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan rakyat Palestina," kata Jokowi saat konferensi pers virtual pada Senin (30/10).
Jokowi kemudian berujar, "Dan kloter pertama akan dikirimkan minggu ini."
Kelompok Hamas Palestina dilaporkan menyergap pasukan Israel melalui jaringan terowongan bawah tanah di utara perbatasan Jalur Gaza.
Ini merupakan bentrokan pertama langsung antara milisi Hamas dan pasukan Israel sejak perang pecah pada 7 Oktober lalu. Selama ini, kedua belah pihak saling melancarkan serangan udara dan artileri dari wilayah masing-masing.
Dalam bentrokan pada Minggu (29/10) malam, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan membunuh beberapa milisi Hamas setelah mereka terlihat keluar "dari terowongan di Jalur Gaza" dekat Erez Crossing yang diserbu kelompok milisi itu pada 7 Oktober lalu.
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan bombardir Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza Palestina sudah kelewat batas.
Raisi menuturkan gempuran Israel yang terus meningkat sejak 7 Oktober lalu ini "mungkin memaksa semua orang" untuk segera bertindak.
"Kejahatan rezim Zionis telah melewati garis merah, dan ini mungkin memaksa semua orang untuk mengambil tindakan," kata Raisi di X, sebelumnya Twitter, pada Minggu (29/10).
(rds)