AS 'Ngotot' Normalisasi Saudi-Israel Lanjut Meski di Tengah Perang

Amerika Serikat tetap "ngotot" untuk meneruskan proses normalisasi hubungan diplomatik Israel dan Arab Saudi, meski Israel tengah bersiap untuk melancarkan perang skala penuh melawan militan Palestina Hamas.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebut normalisasi adalah pilihan antara perdamaian regional dan terorisme yang dilakukan oleh Hamas.

Lihat Juga : Intelijen Mesir Sudah Peringatkan soal Serangan Hamas, Israel Remehkan

"Ini benar-benar akan mengubah prospek seluruh wilayah di masa depan," kata Blinken, seperti dikutip New York Times.

Pernyataan ini merujuk pada perluasan hubungan Israel dengan negara-negara Arab termasuk Arab Saudi, negara Muslim Sunni paling kuat di wilayah itu.

"Sekarang, siapa yang menentang hal itu? Hamas, Hizbullah, Iran. Jadi menurut saya itu menjelaskan banyak hal. Dan sebenarnya ada dua jalur menuju kawasan ini," imbuhnya.

Blinken juga mengingatkan bahwa upaya mencapai kesepakatan diplomatik antara Israel dan Arab Saudi tidak dapat menggantikan solusi dua negara untuk memenuhi kebutuhan Palestina.

Selama ini teori yang dipercaya beberapa pejabat AS dan Israel serta para pemimpin Arab adalah bahwa kesepakatan normalisasi Saudi-Israel, akan membantu mengisolasi dan menekan masalah Palestina yang selama ini dianggap sulit diselesaikan.

Menantu eks Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, adalah pendukung utama teori dan pemikiran tersebut.

Beberapa bulan terakhir Biden dan para pejabat senior AS terus berusaha bernegosiasi dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, soal kesepakatan normalisasi.

Perang terbaru antara Hamas Palestina dan Israel, hampir pasti akan menghambat proses itu. Meski AS terus berharap pembicaraan normalisasi hubungan Israel-Saudi tetap bisa dilanjutkan.