Palestina Kecam Serangan Pasukan Israel ke Tenaga Medis-Ambulans
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina mengecam pasukan Israel yang dituding membunuh personel medis dan menghancurkan ambulans yang sedang mengevakuasi korban.
"Pelanggaran Israel terhadap tenaga medis, institusi kesehatan, dan unit ambulans adalah serangan terang-terangan terhadap hukum, konvensi, dan norma internasional yang menetapkan perlindungan tenaga medis dan fasilitas mereka selama masa konflik dan perang," bunyi keterangan Kemenkes Palestina, dikutip CNN, Jumat (13/10).
Sebanyak 15 fasilitas kesehatan rusak dan 23 ambulans dilaporkan hancur dalam serangan udara pada Jumat (13/10).
Kementerian itu juga mengatakan ribuan warga yang mengungsi tidur di halaman rumah sakit harus menghadapi banyak orang terluka yang memadati koridor rumah sakit, sehingga memberikan tekanan besar pada sistem layanan kesehatan yang telah rapuh.
Kemenkes Palestina pun menyerukan "tindakan segera untuk membuka jalur aman demi memastikan kedatangan pasokan medis, bahan bakar, delegasi, kendaraan ambulans, serta memungkinkan keberangkatan ratusan orang yang terluka dan pasien sebelum terlambat."
Kementerian Kesehatan Palestina juga menuding pasukan Israel menargetkan orang-orang di Gaza ketika mereka akan dievakuasi dari rumah.
"Pendudukan Israel menipu warga dan memaksa mereka mengungsi, kemudian melipatgandakan kejahatannya dengan menargetkan mereka sore ini."
"Dunia menyaksikan bahwa semua korban dari penargetan ini adalah seluruh keluarga, termasuk anak-anak yang belum lahir," kata kementerian tersebut.
CNN telah menghubungi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk memberikan komentar. IDF mengatakan kepada CNN bahwa mereka akan menyelidiki tuduhan tersebut.
Israel meminta 1,1 juta warga Palestina di Gaza segera dievakuasi dalam 24 jam sejak Jumat (13/10), yang menambah rentetan panjang perang antara dua negara tersebut selama sepekan terakhir.
Peringatan itu dikeluarkan oleh Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bersamaan dengan rencana Israel melakukan serangan ke wilayah tersebut.
"Sekarang adalah waktunya untuk berperang," katanya seperti dilansir Reuters, Jumat (13/10).
Sementara itu, militer Israel mengatakan peringatan evakuasi itu demi keselamatan warga sipil di Gaza. Warga sipil diminta pindah ke daerah selatan Wadi.
"Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerukan evakuasi seluruh warga sipil Gaza dari rumah mereka ke arah selatan, demi keselamatan dan perlindungan mereka sendiri," demikian pernyataan militer Israel, dikutip AFP.