Pihak militer Israel (Israel Defense Forces/IDF) memerintahkan warga Jalur Gaza agar segera meninggalkan wilayah utara dan mengungsi menuju dekat perbatasan Mesir di sebelah selatan.
Juru bicara IDF Letkol Jonathan Conricus menegaskan kepada warga Gaza untuk tidak jatuh ke perangkap Hamas, selaku kelompok militan Palestina yang saat ini menguasai wilayah tersebut.
"Bawa barang-barang Anda, pergi ke selatan. Lindungi nyawa Anda, dan jangan mau jatuh ke dalam jebakan yang diatur oleh Hamas," kata Conricus mengimbau warga sipil yang mendiami kawasan Gaza, seperti diberitakan oleh CNN, Minggu (15/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cornicus mengatakan, pihak IDF tidak akan mengubah rencana mereka untuk melancarkan operasi militer besar-besaran ke wilayah Gaza untuk menyerang pihak Hamas.
Namun, Cornicus memastikan bahwa penyerangan tersebut tidak akan dilakukan hingga seluruh warga sipil Gaza telah meninggalkan pusat konsentrasi konflik.
"Hal yang penting untuk difokuskan di sini adalah kami akan memulai operasi militer signifikan hanya setelah kami melihat bahwa warga sipil telah meninggalkan wilayah ini," kata Letnan Kolonel Jonathan Conricus.
Cornicus menyatakan, pihak IDF telah memberikan waktu lebih dari cukup untuk pemberlakuan proses evakuasi itu. Meski begitu, tak seluruh warga Gaza segera berpindah ke selatan.
Oleh karena itu, ia meminta setiap warga sipil Gaza mengindahkan perintah IDF agar tidak menjadi korban peperangan antara Israel melawan Hamas.
"Orang-orang di Gaza tahu bahwa kami sudah sangat, sangat murah hati dengan waktu. Kami telah memberikan peringatan yang cukup, lebih dari 25 jam. Saya tidak bisa lagi cukup menekankan untuk mengatakan bahwa sekarang adalah saatnya bagi warga Gaza untuk pergi," tegas Cornicus.
Di sisi lain, seorang warga Gaza melaporkan kepada CNN bahwa wilayah sebelah selatan Gaza menjadi semakin padat dan terlalu sesak oleh gelombang pengungsi dari sebelah utara.
Pasal, lebih dari setengah dari 2 juta warga sipil Gaza dari sebelah utara telah berpindah menuju selatan. Banyak di antaranya yang berdesakan di wilayah yang hanya memiliki luas 140 mil persegi tersebut.
Namun, menurut Cornicus, saat ini wilayah Jalur Gaza sudah dipenuhi oleh "ratusan ribu unit cadangan Israel" yang sudah bersiaga untuk menjalankan berbagai misi dan operasi.
"Tantangan dan misi kami adalah memiliki lebih dari 360.000 pasukan cadangan ini, baik di selatan maupun di utara," jelas Cornicus.
"Kami menyiapkan mereka untuk menjalankan misi, dipersenjatai, diberikan tugas dan siap bertugas untuk setiap perintah apa pun di masa depan," tambahnya.
Mengutip dari CNN, militer Israel menyatakan telah mempersiapkan Fase Lanjutan ke Gaza usai ultimatum 6 jam mengungsi selesai. Serangan fase lanjutan itu adalah gempuran dari seluruh front--udara, laut, dan darat--dengan operasi di darat secara signifikan untuk 'memburu' milisi Hamas di Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun sudah mengunjungi prajuritnya yang berada di luar Jalur Gaza dan menegaskan untuk mempersiapkan, "fase selanjutnya."
Dalam pernyataannya, militer Israel menegaskan telah merencanakan operasi yang lebih luas ke Gaza untuk 'memburu' milisi Hamas.
Berbagai batalyon dan pasukan militer dikerahkan di seluruh Israel sebagai persiapan untuk meningkatkan tingkat kesiapan dan persiapan untuk tahap perang selanjutnya, terutama operasi darat besar-besaran," demikian pernyataan IDF seperti dikutip dari Aljazeera.
Lihat Juga : |
Namun, merespons ancaman IDF, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menyatakan rakyat Palestina baik di Tepi Barat maupun di Gaza tidak akan meninggalkan tempat mereka.
"Keputusan kami adalah tetap di dalam tanah air kami," kata Haniyeh yang juga merujuk ke Mesir didorong jadi tujuan mengungsi warga Palestina seperti dikutip dari Reuters, Minggu (15/10) dini hari WIB.
Perang Israel dan Palestina telah berlangsung sepekan terakhir. IDF membombardir Gaza setelah milisi Hamas melakukan manuver ke dalam wilayah Israel sebelumnya.
(far/bac)