Alasan Perbatasan Rafah di Mesir 'Jalur Penyelamat' bagi Warga Gaza

CNN Indonesia
Selasa, 17 Okt 2023 19:35 WIB
Perbatasan Rafah di antara Mesir dan Gaza menjadi satu-satunya jalur penyelamat bagi warga Gaza dan penyaluran bantuan kemanusiaan.
Perbatasan Rafah menjadi satu-satunya jalur penyelamat bagi warga di Jalur Gaza. Foto: REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA
Jakarta, CNN Indonesia --

Lebih dari 2,3 juta warga Palestina hingga kini masih terjebak di tengah perang, setelah Israel mengumumkan blokade total di wilayah Gaza.

Akibatnya mereka kini menghadapi krisis bahan makanan, air bersih, bahan bakar, dan pasokan listrik. Kondisi ini membuat warga di Gaza berada dalam krisis kemanusiaan.

Satu-satunya "jalur penyelamat" bagi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza adalah perbatasan Rafah, antara Mesir dan Jalur Gaza, yang hingga kini masih ditutup akibat blokade Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir Al Jazeera, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan Israel belum mengizinkan pembukaan perbatasan Rafah sehingga pengiriman bantuan kemanusiaan masih tertunda.

Apa itu Perbatasan Rafah?

Rafah adalah penyeberangan perbatasan yang terletak di bagian selatan Gaza dan berbatasan dengan Semenanjung Sinai di Mesir.

Perbatasan Rafah menjadi satu-satunya cara warga Palestina menyeberang ke Mesir, di mana perbatasan ini juga menjadi penghubung penting antara Gaza dan seluruh dunia.

Israel dan Palestina menerapkan kontrol ketat terhadap lalu lintas orang dan barang, sebagai bagian dari blokade yang diberlakukan pada tahun 2007 sejak Hamas berkuasa di wilayah Gaza.

Sejak Israel memulai serangan balasan ke Hamas pada Sabtu (7/10) lalu, perbatasan Rafah ditutup.

Mesir mengklaim jalur penyeberangan ini masih beroperasi, namun serangan udara Israel telah merusak infrastruktur di sisi Palestina secara signifikan.

Saat ini, ratusan ton bantuan dari berbagai lembaga kemanusiaan dunia dan beberapa negara sedang menunggu di kota El Arish di Mesir, untuk mendapatkan izin memasuki Gaza.

Truk-truk itu masih berjejer di bagian utara semenanjung dekat Gaza dan siap masuk melalui penyeberangan Rafah, jika kesepakatan untuk membuka perbatasan itu tercapai.

Hal ini berarti orang asing dan warga Palestina yang terjebak di Gaza juga tidak dapat menyeberang ke Mesir, sambil menunggu kesepakatan.

Meski Mesir akan membuka koridor bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina, namun negara ini enggan menerima ratusan ribu pengungsi.

Sebab sampai saat ini ada sembilan juta migran dari Sudan, Suriah, Yaman, Libya dan negara lain yang sudah ada di negara itu.



(dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER