Seorang pensiunan 70 tahun, Peter, datang dari Tel Aviv berkeliling membawa senapan dengan maksud untuk memantau, membantu, dan melindungi warga semampunya.
Pejabat Partai Likud sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Boaz Bismuth, sebelumnya pernah datang ke Sderot untuk melihat kondisi pasca serbuan Hamas.
"Kami akan mencarikan anggaran untuk segala sesuatu yang diperlukan untuk keamanan," kata Bismuth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan militer Israel tampaknya tidak mampu menyediakan perlindungan kepada seluruh masyarakat. Peran masyarakat sipil juga diperlukan untuk bisa saling melindungi dan menyerang balik lawan.
Ayelet Shmuel, direktur Pusat Ketahanan Internasional, mengatakan bahwa organisasinya siap menyalurkan bantuan kepada warga sipil Israel.
Sebelumnya, kepolisian Israel mengedarkan surat pemberitahuan akan mempersenjatai warga sipil mulai Senin (16/10).
Namun, hal yang dibutuhkan warga sebenarnya adalah tempat berlindung yang aman bagi keluarga mereka.
Salah satu kota di Israel, Ashkelon, memiliki jumlah kamp perlindungan yang jauh lebih sedikit dibandingkan Sderot.
"Kami tidak bisa terus seperti ini, (tapi) kami siap berbulan-bulan atau lebih. Mari kita akhiri ini dengan Hamas," ungkap salah satu penduduk Ashkelon.
(isa/bac)