Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden malah menghindar ketika ditanya oleh wartawan tentang apakah tindakan Israel di Gaza sesuai dengan hukum perang.
Momen tersebut terjadi saat Biden menggelar konferensi pers di Pangkalan Udara Ramstein Jerman, usai kunjungannya ke Israel, Rabu (18/10).
"Pak Presiden, apakah Israel menjalankan hukum perang seperti yang Anda bicarakan pekan lalu," tanya seorang reporter kepada Biden, seperti dikutip Anadolu, Kamis (19/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biden tidak menjawab pertanyaan sang wartawan dan langsung mengucapkan, "Senang berbicara dengan kalian semua."
Ia lalu pergi meninggalkan ruangan konferensi pers setelah muncul pertanyaan itu.
Israel terus membombardir Jalur Gaza lewat serangan udara, sebagai balasan atas serbuan mendadak yang mematikan kelompok militan Palestina Hamas pada Sabtu (7/10), yang menewaskan sekitar 1.400 orang warga Israel.
Peristiwa pemboman Rumah Sakit Al-Ahli Baptist di Gaza pada Selasa (17/10) malam waktu setempat, yang menewaskan lebih dari 500 orang membuat situasi kian memanas.
Militer Israel membantah bertanggung jawab atas serangan ke rumah sakit tersebut dan menuduh roket itu berasal dari kelompok Jihad Islam Palestina. Tapi, Jihad Islam Palestina juga menepis tuduhan itu.
Israel sendiri melakukan blokade total terhadap Gaza, dengan memutus pasokan air, listrik, dan bahan bakar, sehingga mendorong protes dari berbagai belahan dunia. Tidak sedikit yang menyebut Negeri Zionis itu melanggar hukum perang.
Dalam konferensi pers itu, Biden membantah AS akan mendukug Israel dalam perang melawan Hizbullah. Sementara untuk kemugkian Israel membatalkan serangan darat di Gaza, Biden belum bisa memastikannya.
Pria berusia 80 tahun ini mengatakan bahwa para pejabat militer Israel dan AS sedang membicarakan alternatif apa yang mungkin dilakukan. Biden juga menyampaikan saat ini upaya evakuasi warga AS di Gaza terus dilakukan.
Dalam percakapan telepon dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, sepulang dari Israel, Biden mengatakan bahwa Sisi telah setuju untuk membuka pintu perbatasan Rafah di Mesir agar 20 truk pembawa bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza, yang sangat membutuhkan persediaan makanan, air dan kebutuhan penting lainnya.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan korban perang milisi Hamas Palestina dengan Israel mencapai 3.785 jiwa sejak pecah pada 7 Oktober lalu.
Diberitakan CNN, dari total tersebut, 1.524 korban tewas di antaranya merupakan anak-anak, 1.000 lainnya perempuan, dan 120 orang merupakan warga lanjut usia.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al Qidra, juga mencatat 12.493 orang mengalami luka-luka imbas perang ini. Sebanyak 3.983 di antaranya merupakan anak-anak dan 3.300 lainnya perempuan.
(wiw)