Kenapa Duet China-Rusia Kompak Veto Resolusi AS di PBB soal Gaza?

CNN Indonesia
Kamis, 26 Okt 2023 08:30 WIB
Rusia dan China memveto draft resolusi AS soal perang Israel-Hamas karena dinilai tak membantu menyelesaikan masalah.
Dewan Keamanan PBB tak kunjung mufakati resolusi soal situasi perang Israel-Hamas. Foto: AFP/ED JONES
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia dan China kompak memveto draft resolusi rancangan Amerika Serikat soal perang Israel vs Hamas di Gaza, di rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB).

Resolusi buatan AS menyerukan "jeda kemanusiaan" dalam perang Israel-Hamas untuk akses bantuan kemanusiaan, perlindungan terhadap warga sipil, dan penghentian pemberian senjata bagi Hamas dan milisi lainnya di wilayah tersebut.

Dilansir Al Jazeera, poin-poin utama resolusi usulan AS disebut tidak menyerukan gencatan senjata secara penuh, tetapi hanya "jeda kemanusiaan" untuk memungkinkan pemberian bantuan ke Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jeda kemanusiaan" dianggap kurang formal dan berdurasi lebih pendek, jika dibandingkan dengan gencatan senjata penuh.

Resolusi AS juga berisi pernyataan pembelaan terhadap "hak yang melekat pada semua negara" untuk membela diri, seruan untuk mematuhi hukum internasional, dan seruan agar Hamas melepaskan semua sandera. 


AS mengajukan resolusi tersebut pada Sabtu (21/10) lalu, hanya beberapa hari usai memveto rancangan resolusi usulan Brasil yang juga berfokus pada alasan kemanusiaan.

Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun, mengungkap alasan negaranya mengeluarkan veto atas resolusi AS.

"Rancangan tersebut tidak mencerminkan seruan terkuat di dunia untuk melakukan gencatan senjata, mengakhiri pertempuran, dan tidak membantu menyelesaikan masalah," kata Zhang Jun dilansir Reuters.

Dia menambahkan, "Pada saat ini, gencatan senjata bukan sekedar istilah diplomatik. Ada nyawa dan kematian banyak warga sipil."

Sementara itu Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menyebut resolusi usulan AS justru membuat DK PBB seolah memberi kewenangan serangan Israel di Gaza, sementara ada ribuan anak-anak Palestina yang tewas.

"Seluruh dunia mengharapkan seruan Dewan Keamanan untuk segera melakukan gencatan senjata tanpa syarat," kata Nebenzia.

Dia mengatakan, "Hal inilah yang tidak ada dalam rancangan Amerika. Oleh karena itu, kami tidak melihat ada gunanya, dan kami tidak dapat mendukungnya."

Setelah duet veto China-Rusia atas usulan resolusi AS, Dewan Keamanan PBB juga memberikan suara pada rancangan resolusi Rusia.

Rusia menyerukan gencatan senjata demi alasan kemanusiaan dan penarikan perintah Israel bagi warga sipil di Gaza untuk pindah dari wilayah utara ke selatan.

Namun Rusia juga gagal mendapat dukungan minimum yang diperlukan untuk meloloskan resolusi tersebut di DK PBB, lantaran hanya mendapatkan empat suara.

Di DK PBB, sebuah resolusi memerlukan setidaknya sembilan suara dari negara-negara anggota, dan tidak ada veto dari negara anggota tetap PBB yakni AS, Prancis, Inggris, Rusia dan China.

Saat ini 10 anggota tidak tetap DK PBB berencana untuk mengerjakan rencana resolusi baru atas situasi di Gaza.



(dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER