Kesaksian dari Gaza saat Komunikasi Lumpuh: Bom dari Langit dan Darat

CNN Indonesia
Sabtu, 28 Okt 2023 16:06 WIB
Seorang anggota kru NBC News di Jalur Gaza mengungkapkan situasi mengerikan usai saluran komunikasi diputus oleh Israel pada Jumat (27/10) malam.
Gaza bagian utara mendapat serangan dari udara dan darat oleh Israel pada JUmat (27/10) malam, di tengah jalur komunikasi yang tertutup. (AFP/YOUSEF HASSOUNA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang anggota kru NBC News di Jalur Gaza mengungkapkan situasi mengerikan usai saluran komunikasi diputus oleh Israel pada Jumat (27/10) malam.

Kru tersebut mengatakan Gaza diserang "besar-besaran dengan artileri dan serangan udara."

"Situasi yang kita hadapi saat ini sulit, sangat sulit dan sangat berbahaya," ujarnya, seperti dikutip dari NBC News. "Kami diserang secara besar-besaran dengan artileri dan udara." 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan ini sendiri dikirimkan setelah kru tersebut berhasil mendapatkan jaringan dengan susah payah.

"Saya berhasil terhubung selama satu menit dengan banyak kesulitan, dan saya ingin memberi tahu Anda bahwa semua internet, listrik, dan semuanya telah terputus," ujar dia.

Dia mengatakan di tengah kesulitan komunikasi, setiap jalanan di Gaza menjadi target gempuran. Orang-orang juga tampak membawa jenazah dan korban luka menggunakan cara yang paling dasar, seperti troli dan tuk-tuk, kendaraan semacam bajaj.

"Sangat berbahaya dimana-mana. Mereka mengebom kami dari langit dan darat," katanya.

"Beberapa menit yang lalu pesawat tempur mengebom lokasi yang dekat dengan kami. Bahkan ambulans pun tidak berani keluar," imbuh dia.

Perang milisi Hamas Palestina dan Israel terus panas sejak pecah pada 7 Oktober lalu. Pertempuran itu diperparah dengan putusnya saluran komunikasi pada Jumat (27/10) seiring dengan pengumuman Israel yang hendak melancarkan serangan intensif di darat dan udara Gaza.

Korban tewas akibat perang ini sendiri sudah mencapai 8.700 orang, dengan 1.400 lebih di pihak Israel. Dari 8.700 korban tersebut, lebih dari 3.000 merupakan anak-anak di Gaza.

Per Sabtu (28/10) pagi, militer Israel mengklaim jet tempurnya telah menyerang 150 "target bawah tanah" di Gaza utara, yang merusak terowongan, ruang tempur bawah tanah, serta infrastruktur bawah tanah tambahan milik Hamas.

Beberapa anggota Hamas juga dilaporkan tewas akibat serangan tersebut.

(blq/vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER