Amerika Serikat menekan Israel agar melindungi warga sipil di Jalur Gaza Palestina di tengah gempuran negara Zionis itu yang terus meningkat untuk memberangus kelompok Hamas.
Pada Minggu (29/10), Presiden Joe Biden menelepon Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan menekan Israel agar bertanggung jawab melindungi warga sipil di tengah gempurannya ke Gaza Palestina.
Biden mengatakan Israel memang memiliki hak membela dan mempertahan diri dari serangan "teroris" pada 7 Oktober lalu, namun harus melakukannya sesuai aturan dan hukum internasional yang berlaku, termasuk soal perlindungan warga sipil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Presiden Biden juga menggarisbawahi perlunya segera dan secara signifikan meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan warga sipil di Gaza seiring berkurangnya pasokan di wilayah yang terkepung itu," bunyi pernyataan Gedung Putih seperti dikutip Reuters.
Serangan dadakan Hamas termasuk penyanderaan ke wilayah Israel pada 7 Oktober lalu memicu peperangan dengan Israel yang terus meningkat hingga hari ini.
Israel bahkan terus menggempur Gaza di tengah rencananya melancarkan invasi jalur darat ke wilayah Palestina yang dikuasai Hamas tersebut.
Dikutip Associated Press (AP), per Minggu (29/10), jumlah korban tewas akibat gempuran Israel ke Gaza Palestina mencapai 8.005 orang dan melukai lebih dari 20.200 orang lainnya. Sebagian besar korban tewas di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina sejak perang pecah juga bertambah menjadi 116 orang dan 2.000 orang lainnya terluka.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Erdogan Sebut Israel Penjahat Perang sampai Fase Baru Perang di Gaza |
Di sisi lain, jumlah korban tewas dari pihak Israel menjadi 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya terluka.
AS, sebagai sekutu terdekat Israel, terus berada di bawah tekanan untuk terus mempertegas sikapnya dalam perang ini.
Dalam wawancara televisi pada Minggu pagi, penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, mengatakan Israel memiliki tanggung jawab untuk melindungi kehidupan orang-orang tak bersalah di Gaza.
Sullivan menuturkan Biden mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit kepada Netanyahu dalam komunikasi mereka tersebut, termasuk mengenai isu-isu seputar bantuan kemanusiaan, membedakan antara teroris dan warga sipil yang tidak bersalah, serta tentang bagaimana Israel memikirkan operasi militernya di Gaza.
"Apa yang kami yakini adalah bahwa setiap jam, setiap hari dalam operasi militer ini, IDF (Pasukan Pertahanan Israel), pemerintah Israel harus mengambil segala cara yang tersedia bagi mereka untuk membedakan antara teroris Hamas yang merupakan sasaran militer sah dan warga sipil yang menjadi sasaran militer sah mereka. tidak," katanya kepada CNN.
Sullivan juga mengatakan Netanyahu mempunyai tanggung jawab untuk "mengendalikan" pemukim Yahudi ekstrem di Tepi Barat yang diduduki Israel. "Sangat tidak dapat diterima adanya kekerasan yang dilakukan pemukim ekstremis terhadap orang-orang yang tidak bersalah di Tepi Barat," katanya.
(rds)