Respons Kemlu RI soal RS Indonesia di Gaza Kekurangan Staf Medis

CNN Indonesia
Rabu, 01 Nov 2023 21:02 WIB
Kemlu RI mengaku masih melihat kemungkinan soal pengiriman relawan ke RS Indonesia di Gaza yang kekurangan staf medis di tengah perang.
Kondisi Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza yang nyaris kolaps di tengah agresi Israel. Foto: Dok. MER-C
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) buka suara soal Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang disebut kekurangan staf medis hingga obat-obatan.

Juru bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan kemungkinan pengiriman relawan masih dipantau.

"Sedang kita lihat kemungkinan itu, karena hampir semua negara, hampir semua organisasi internasional fokusnya saat ini mengeluarkan [warganya] orang-orang yang ada di Gaza dan masuknya bantuan kemanusiaan," kata Iqbal di Gedung Kemlu RI, Rabu (1/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iqbal juga mengatakan Kemlu mengetahui informasi terkait ada kebutuhan tambahan relawan untuk Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

"Saya yakin yang membutuhkan relawan bukan hanya Rumah Sakit Indonesia, hampir semua fasilitas kesehatan dan rumah sakit di Gaza membutuhkan relawan tambahan," ucap dia.

Komentar Kemlu merespons pertanyaan soal Indonesia membuka peluang atau kemungkinan mengirim relawan ke Gaza mengingat jumlah staf yang minim sementara pasien terus membeludak.

Relawan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) Fikri Rofiul Hak sebelumnya mengungkapkan Rumah Sakit Indonesia di Gaza kekurangan obat-obatan dan staf medis saat pasien membeludak gegara gempuran Israel.

Fikri mengatakan korban luka bergeletakan di aula, sementara jenazah menumpuk di rumah sakit bahkan ada yang di trotoar.

"Memang di rumah sakit ini, mereka mengalami krisis obat-obatan dan kekurangan tim medis akhirnya banyak korban luka tergeletak di lantai," kata Fikri dalam audio yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (1/11).

Fikri juga mengungkapkan RS itu akan mengalami pemadaman dalam 48 jam ke depan, jika tak ada pasokan tambahan bahan bakar.

Penambahan pasien ini terjadi usai Israel menggempur kamp pengungsi terbesar di Palestina, Jabalia pada Rabu (1/11) dini hari. Imbas serangan tersebut, 50 orang dilaporkan tewas.

Pasukan Israel dan milisi di Palestina, Hamas, bertempur sejak 7 Oktober hingga sekarang.

Tak lama setelah perang pecah, Israel memblokade total Jalur Gaza dan melarang bantuan kemanusiaan masuk.

Kini, bantuan kemanusiaan memang bisa masuk tetapi dengan jumlah yang sangat terbatas dan tak cukup memenuhi kebutuhan masyarakat di Gaza.

Israel sampai saat ini juga tak kunjung mengizinkan bantuan bahan bakar minyak masuk ke Gaza karena takut disalahgunakan Hamas.

Rumah sakit-rumah sakit di Gaza sementara itu, memerlukan bahan bakar untuk mengoperasikan generator mereka sehingga merawat pasien.

[Gambas:Video CNN]



(isa/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER