Kelompok militan Hisbullah di Lebanon meluncurkan sekitar 25 hingga 30 roket ke Kiryat Shmona, sebuah kota di utara Israel, Kamis (2/11).
Radio militer Israel mengunggah beberapa foto di media sosial yang menunjukkan sejumlah kendaraan di kota tersebut terbakar. Belum diketahui adanya korban.
Sebuah roket dilaporkan mengenai hunian di sana, dikutip Al Jazeera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa ledakan juga terdengar di pangkalan Angkatan Laut Naqoura. Hisbullah mengakui telah meluncurkan drone berbekal bahan peledak dan menargetkan pusat komando Israel di arah timur.
Pertempuran di perbatasan Lebanon-Israel semakin memanas sejak pekan lalu, saat Pimpinan Hisbullah Hassan Nasrallah mengumumkan memulai perang mendukung Hamas.
Sementara Brigade Qassam Hamas di Lebanon mengatakan bahwa 12 peluru kendali ditembakkan ke arah Kiryat Shmona dan sekitarnya.
Dalam postingan di aplikasi pesan Telegram, kelompok tersebut mengatakan penembakan ini sebagai balasan terhadap pembantaian rakyat di Gaza.
Sementara itu selama invasi darat Israel ke Gaza yang dimulai pekan ini, 18 tentara tewas termasuk salah satunya komandan Israel Letnan Kolonel Salman Habaka.
Pekan lalu, juru bicara militer Israel mengatakan pihaknya telah meningkatkan operasinya di Jalur Gaza untuk "mengurangi bahaya bagi pasukan kami pada tahap berikutnya".
Pada Kamis (2/11) siang ini, tank dan pasukan Israel disebut mulai mendesak masuk menuju kota Gaza.
Namun serbuan Israel ini mendapat perlawanan sengit dari milisi Hamas yang menggunakan mortir dari terowongan.
"Kami berada di gerbang Kota Gaza," kata komandan militer Israel, Brigadir Jenderal Itzik Cohen.
Menghadapi "kedatangan" Israel, milisi Hamas dan sekutunya Jihad Islam muncul dari terowongan untuk menembaki tank, kemudian menghilang kembali ke dalam terowongan.
"Mereka tidak pernah berhenti mengebom Kota Gaza sepanjang malam, rumah tidak pernah berhenti berguncang," kata seorang warga di sana, dikutip Reuters.
Sadar akan kesulitan pertempuran di dekat kota, strategi Israel saat ini diduga dengan memusatkan kekuatan besar di Jalur Gaza utara, dibandingkan hanya melancarkan serangan darat ke seluruh wilayah.
Hingga kini korban agresi Israel ke Gaza telah mencapai lebih dari 9 ribu orang termasuk 3.648 anak-anak.
(tim/isn)