Kamp pengungsian Bureij di Jalur Gaza Palestina juga ikut menjadi target penyerangan Israel pada Kamis (2/11). Juru bicara keamanan sipil Gaza menyatakan serangan Israel menyasar salah satu bangunan yang mengakibatkan beberapa orang terkubur di bawahnya.
"Saya dan keluarga saya sedang duduk, dan tiba-tiba, kami mendengar ledakan besar. Semuanya terbang di sekitar kami. Kami tidak dapat melihat apapun kecuali debu dan asap. Itu sangat besar. Seluruh area ini terbalik. Semuanya dalam hitungan detik,"ungkap seseorang yang berhasil selamat dari bom, dikutip dari Aljazeera.
Kamp Bureij terletak di tengah Jalur Gaza yang menampung lebih dari 46.000 warga Palestina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) mengatakan telah terjadi serangan besar-besaran selama dua hari di wilayah tersebut, dikutip dari Sky News.
"Lebih jauh ke selatan, dua sekolah yang berubah menjadi tempat penampungan di Kamp Pengungsi Al Bureij terkena serangan. Dua orang dilaporkan tewas dan 31 lainnya luka-luka," ungkap UNRWA.
Israel sudah dua kali menyerang kamp pengungsian Jabalia yang menewaskan puluhan warga dan ratusan lainnya luka-luka.
Serangan pertama Israel ke kamp penampungan Jabalia pada Selasa (31/10) menewaskan 50 orang warga dan seorang komandan Hamas.
Para petugas medis pun kewalahan kesusahan merawat para korban. hingga mengoperasi korban di koridor rumah sakit.
Komandan Hamas, Ibrahim Biari, yang terbunuh disebut sebagai pemimpin operasi militer Hamas pada 7 Oktober, dikutip dari Reuters.
Hamas menyatakan lebih dari 400 orang telah meninggal di Jabalia atas konflik Palestina dengan Israel sejak 1948.
Kepala kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, mengecam tindakan Israel yang menyerang tempat pengungsian Jabalia dua kali.
"Ini hanyalah kekejaman terbaru yang menimpa masyarakat Gaza dimana pertempuran telah memasuki fase yang lebih mengerikan, dengan konsekuensi kemanusiaan yang semakin mengerikan," ungkap Griffiths.
Sebanyak 51 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan bom Israel di Kamp Maghazi di Jalur Gaza pada Sabtu (4/11) malam.
Kantor berita resmi Palestina WAFA mengatakan puluhan warga tewas itu mayoritas terdiri dari wanita dan anak-anak.
"Setidaknya 51 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak, tewas dan puluhan lainnya terluka dalam pemboman Israel terhadap kamp Maghazi di Gaza pada Sabtu malam," demikian dikutip dari Middle East Eye, Minggu (5/11).
Menurutnya, serangan bom tersebut merupakan pembunuhan massal terbaru terhadap warga Palestina yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
(bac)