Jakarta, CNN Indonesia --
Israel terus mendapat kecaman oleh berbagai pihak karena aksinya menargetkan serangan ke tempat warga sipil berada.
Terbaru, Israel menyerang salah satu kamp pengungsi terbesar di Jalur Gaza, Jabalia, untuk kedua kalinya yang menewaskan lebih dari 50 orang. Petugas keamanan berusaha menyelamatkan warga dari puing-puing bangunan dan asap terlihat mengepul di atas tenda kamp, dikutip dari Al Jazeera.
Sebelumnya, Israel telah menyerang beberapa kamp pengungsi Palestina yang membuat warga sulit mendapatkan tempat berlindung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut daftar kamp pengungsi Palestina yang dibombardir Israel.
Kamp Khan Yunis
Kamp pengungsi seharusnya menjadi tempat yang aman bagi warga Palestina, namun hal ini tidak berlaku karena serangan brutal Israel. Pada Kamis (26/10), bom berjatuhan di atas pemukiman warga dengan empat atau lima kali ledakan besar.
Dilansir dari The Guardian, seperempat pemukiman di penampungan Khan Yunis hancur menjadi puing-puing.
Masyarakat setempat merasa seperti ada gempa bumi yang terjadi dan seluruh kamp terguncang.
Pada mulanya, warga mengungsi dari rumah mereka untuk sementara waktu mendapat perlindungan. Dengan serbuan Israel yang terus terjadi, tampaknya kepindahan warga akan bertahan lama menyusul hancurnya pemukiman penduduk.
Kondisi di kamp pengungsian Khan Yunis juga semakin memprihatinkan. Seorang anak berusia sembilan tahun, Rafif Abu Ziyada, mengatakan meminum air kotor, menderita sakit kepala, dan sakit perut, dikutip dari Reuters.
[Gambas:Video CNN]
"Tidak ada gas untuk memasak, tidak ada air, kami tidak makan enak. Kami jadi sakit," kata Ziyada.
"Ada sampah di tanah dan seluruh tempat tercemar," imbuhnya.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Kamp Bureij
Kamp pengungsian Bureij di Jalur Gaza Palestina juga ikut menjadi target penyerangan Israel pada Kamis (2/11). Juru bicara keamanan sipil Gaza menyatakan serangan Israel menyasar salah satu bangunan yang mengakibatkan beberapa orang terkubur di bawahnya.
"Saya dan keluarga saya sedang duduk, dan tiba-tiba, kami mendengar ledakan besar. Semuanya terbang di sekitar kami. Kami tidak dapat melihat apapun kecuali debu dan asap. Itu sangat besar. Seluruh area ini terbalik. Semuanya dalam hitungan detik,"ungkap seseorang yang berhasil selamat dari bom, dikutip dari Aljazeera.
Kamp Bureij terletak di tengah Jalur Gaza yang menampung lebih dari 46.000 warga Palestina.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) mengatakan telah terjadi serangan besar-besaran selama dua hari di wilayah tersebut, dikutip dari Sky News.
"Lebih jauh ke selatan, dua sekolah yang berubah menjadi tempat penampungan di Kamp Pengungsi Al Bureij terkena serangan. Dua orang dilaporkan tewas dan 31 lainnya luka-luka," ungkap UNRWA.
Kamp Jabaliya
Israel sudah dua kali menyerang kamp pengungsian Jabalia yang menewaskan puluhan warga dan ratusan lainnya luka-luka.
Serangan pertama Israel ke kamp penampungan Jabalia pada Selasa (31/10) menewaskan 50 orang warga dan seorang komandan Hamas.
Para petugas medis pun kewalahan kesusahan merawat para korban. hingga mengoperasi korban di koridor rumah sakit.
Komandan Hamas, Ibrahim Biari, yang terbunuh disebut sebagai pemimpin operasi militer Hamas pada 7 Oktober, dikutip dari Reuters.
Hamas menyatakan lebih dari 400 orang telah meninggal di Jabalia atas konflik Palestina dengan Israel sejak 1948.
Kepala kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, mengecam tindakan Israel yang menyerang tempat pengungsian Jabalia dua kali.
"Ini hanyalah kekejaman terbaru yang menimpa masyarakat Gaza dimana pertempuran telah memasuki fase yang lebih mengerikan, dengan konsekuensi kemanusiaan yang semakin mengerikan," ungkap Griffiths.
Kamp Maghazi
Sebanyak 51 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan bom Israel di Kamp Maghazi di Jalur Gaza pada Sabtu (4/11) malam.
Kantor berita resmi Palestina WAFA mengatakan puluhan warga tewas itu mayoritas terdiri dari wanita dan anak-anak.
"Setidaknya 51 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak, tewas dan puluhan lainnya terluka dalam pemboman Israel terhadap kamp Maghazi di Gaza pada Sabtu malam," demikian dikutip dari Middle East Eye, Minggu (5/11).
Menurutnya, serangan bom tersebut merupakan pembunuhan massal terbaru terhadap warga Palestina yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.