Sendok Simbol Perlawanan Palestina terhadap Israel Selain Semangka

Beberapa waktu belakangan, media sosial diramaikan dengan beragam unggahan semangka untuk membela Palestina.

Gambar semangka tak cuma muncul di media sosial, tetapi juga di berbagai demonstrasi pro-Palestina hampir di seluruh dunia.

Semangka, terutama yang telah dibelah, memiliki warna yang sama dengan bendera nasional Palestina. Ini menjadi alasan rakyat maupun pendukung Palestina menggunakan gambar ini untuk menunjukkan solidaritas mereka.

Namun, selain semangka, sendok juga ternyata pernah ramai digunakan sebagai simbol Palestina.

Sendok menunjukkan perlawanan Palestina, usai enam tahanan wilayah itu berusaha melarikan diri dari penjara melalui terowongan yang digali dengan alat makan tersebut.

Dilansir dari Al Jazeera, enam tahanan politik dari Palestina melarikan diri pada 6 September 2021 dari penjara Gilboa, penjara di utara Israel yang dikenal memiliki keamanan tinggi.

Foto-foto di media sosial menampilkan gambar terowongan yang digali keenamnya dari bawah wastafel, yang berujung lubang di tanah di luar penjara.

Menurut Ruslan Mahajaneh, pengacara Mahmoud Abdullah Al Ardah yang kemudian ditangkap kembali, kliennya mengaku menggunakan sendok, piring, bahkan gagang ketel untuk menggali terowongan dari dalam sel.

Al Ardah disebut mulai mencari jalan keluar dari penjara ketat itu sejak Desember.

"Dengan tekad, kewaspadaan, dan dengan sendok, adalah mungkin untuk menggali terowongan di mana orang-orang Palestina melarikan diri," kata penulis Sari Orabi di situs Arabi 21.

Selain sendok, paku juga menjadi salah satu alat yang digunakan untuk menggali tanah demi melarikan diri dari penjara Israel.

Di Tulkarem, kota di Tepi Barat Palestina yang kini diduduki Israel, Ghassan Mahdawi pernah mencoba melarikan diri dengan hanya bermodal paku pada 1996.

"Untuk melarikan diri dari penjara Israel adalah sesuatu yang dipikirkan setiap narapidana," kata Mahdawi kala itu.

Ia pun menilai melarikan diri dengan sendok adalah sesuatu yang "akan tercatat dalam sejarah."