PM Singapura Lee Hsien Loong Akan Segera Mundur, Ada Apa?
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan bahwa dirinya berencana mundur dari jabatan dan akan menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, Lawrence Wong, akhir tahun depan.
"Saya memiliki kepercayaan penuh terhadap Lawrence dan timnya dan tidak ada alasan untuk menunda transisi politik mereka. Karenanya, saya bermaksud menyerahkan jabatan ini kepada Wakil Perdana Menteri Lawrence sebelum pemilihan selanjutnya," kata Lee dalam sebuah konferensi partai, seperti dikutip Associated Press.
Lee mengatakan keputusannya mundur sebagai PM sebelum pemilihan nasional akan memungkinkan Wong untuk memenangkan pemilihan berikutnya dan membawa Negeri Singa maju.
"Jika semuanya berjalan dengan baik, saya akan menyerahkan [kepada Wong] pada ulang tahun ke-70 PAP tahun depan," kata Lee.
Lee menuturkan ia bersyukur atas waktu yang telah dijalani selama ini sebagai PM dan bahwa dia akan melakukan yang terbaik untuk mendukung Wong dan tim barunya memimpin negara itu.
"Setelah [serang terima] saya akan siap membantu PM baru. Saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuknya. Saya akan melakukan yang terbaik untuk membantunya bertarung dan memenangkan pemilihan umum berikutnya," ucap PM berusia 71 tahun itu.
Wong akan menjadi pemimpin keempat Singapura sejak kemerdekaan negara itu pada 1965. Wong selama ini terkenal karena membantu mengoordinasikan perjuangan Singapura melawan Covid-19.
Wong dipilih dari Partai Aksi Rakyat (PAP), kemungkinan sebagai pengganti Lee setelah Menteri Keuangan sebelumnya, Heng Swee Keat, yang diperkirakan menggantikan Lee menarik diri dari pencalonannya.
Lee sebetulnya sudah berencana pensiun sebelum usianya 70 tahun. Namun, rencana itu ditunda karena pandemi Covid-19.
Lee telah menjabat sebagai kepala Partai Aksi Rakyat (PAP) dan menjadi perdana menteri sejak 2004. Tahun lalu, ia menunjuk Wong, yang saat itu menteri keuangan, sebagai wakilnya.
Lee adalah putra tertua Lee Kuan Yew, yang menjadi perdana menteri pertama Singapura dan membangun negara kota miskin sumber daya itu menjadi salah satu negara terkaya di dunia selama 31 tahun menjabat.
(isa/bac)