Warga Palestina di utara Gaza berjalan kaki untuk evakuasi ke wilayah selatan sambil membawa bendera putih, usai militer Israel memberikan jeda selama empat jam.
Israel juga mengklaim telah membunuh salah satu senior milisi Hamas, yang menjadi pemasok senjata bagi kelompok itu.
Berikut Kilas Internasional hari ini, Kamis (9/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Palestina berjalan kaki mengevakuasi diri dari Gaza utara ke selatan, sambil membawa kartu identitas dan bendera putih.
Lihat Juga : |
Anak-anak, perempuan hingga orang lanjut usia berjalan kaki berbondong-bondong, usai militer Israel memberikan jeda perang selama empat jam.
"Saya membawa ID saya karena saya diberi tahu akan aman, saya tidak tahu apakah saya akan diizinkan masuk atau tiba di selatan," kata Wedad Al-Ghoul, yang membawa putranya berjalan 8 hingga 9 kilometer atau sekitar 5 mil dari rumahnya di pesisir Gaza, kepada CNN.
Media sosial sempat diramaikan rumor bahwa gempuran Israel selama sebulan terakhir di Gaza adalah bagian dari rencana Israel dan sekutu Barat untuk membangun kanal tandingan Terusan Suez.
Beberapa warganet menganggap pengeboman Israel di Gaza utara ada kaitannya dengan proyek Kanal Ben Gurion.
Kanal Ben Gurion disebut bakal memiliki jalur lebih luas dan lebih efisien dibanding Terusan Suez.
Militer Israel mengklaim berhasil membunuh seorang petinggi Hamas di Jalur Gaza Palestina yang merupakan pemasok senjata untuk milisi tersebut.
Melalui saluran Telegram pada Rabu (8/11), militer Israel mengatakan serangan udara telah menewaskan Mohsen Abu Zina, salah satu "ahli pengembang senjata Hamas yang terkemuka."
Israel menuturkan Zina disebut ahli mengembangkan senjata strategis, termasuk roket.