Derita Pengungsi Gaza: Naik Kereta Keledai, Lewati Tumpukan Mayat

CNN Indonesia
Kamis, 09 Nov 2023 13:49 WIB
Sejumlah pengungsi Jalur Gaza membagikan kesaksiannya saat Israel memerintahkan mereka mengungsi ke selatan dalam jeda kemanusiaan pada Rabu (8/11).
Warga Gaza menderita akibat serangan Israel. (AP/Abed Khaled)

Baraa, gadis berusia 16 tahun yang juga mengungsi, mengatakan bahwa jalan menuju selatan terasa sangat panjang dan mencekam layaknya "Nakba". Banyak jenazah bergelimpangan di jalan serta tank-tank yang siaga.

"Kami berjalan melewati orang-orang yang terkoyak, jenazah-jenazah. Kami berjalan di samping tank-tank. Israel memanggil kami dan mereka meminta orang-orang menanggalkan pakaian dan membuang barang-barang mereka. Anak-anak sangat lelah karena tidak ada air," ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga bernama Hani Bakhit juga mengaku menggunakan kereta kedelai karena tak ada mobil maupun bahan bakar yang bisa mengangkut mereka.

"Kami berakhir menggunakan kereta kedelai karena tidak ada mobil, bahan bakar, maupun air minum. Tidak ada yang tersisa bagi kami. Mereka memaksa kami pergi dengan memotong semua sumber daya yang tersedia," katanya.

Selama evakuasi ini, orang-orang Palestina berjalan sambil membawa beberapa harta benda di punggung maupun tangan mereka. Beberapa orang juga duduk di gerobak yang ditarik kedelai.

Banyak pula yang membawa dan mengibarkan bendera putih, tanda agar mereka aman selama melakukan perjalanan jauh itu. Beberapa lainnya pun menenteng tinggi-tinggi tanda pengenal mereka.

"Gerobak kedelai adalah satu-satunya alat transportasi yang tersisa," kata Abu Ida.

"Tidak ada tenaga surya atau bahan bakar yang tersisa untuk mobil, mereka yang memiliki mobil juga takut untuk menggunakannya. Saya tidak bisa berjalan karena saya menderita diabetes. Tidak mungkin saya bisa berjalan dengan kaki saya," lanjut dia.

(blq/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER