RS Al Shifa Tolak Evakuasi Pasien ke Jalan di Tengah Ancaman Israel

CNN Indonesia
Rabu, 15 Nov 2023 09:05 WIB
RS Al Shifa tolak evakuasi pasien ke jalanan di tengah ancaman serangan Israel, tanpa adanya koridor kemanusiaan dan standar kesehatan yang aman bagi pasien.
Kondisi pasien dan pengungsi di kompleks RS Al Shifa di Gaza yang kini jadi target gempuran Israel. Foto: AFP/KHODER AL-ZAANOUN
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, Ashraf al-Qudra, mengatakan pengelola di Rumah Sakit Al Shifa menolak seruan Israel untuk mengevakuasi pasien dari rumah sakit, tanpa adanya prosedur penanganan yang tepat.

Israel menyerukan evakuasi pasien dan pengungsi di Al Shifa, lantaran disebut tengah bersiap menggempur gedung rumah sakit yang dituduh menjadi markas komando milisi Hamas.

"Direktur rumah sakit dengan jelas mengatakan kepada [Israel] bahwa evakuasi harus dilakukan melalui koridor kemanusiaan yang aman, sesuai standar kesehatan dan mempertimbangkan keadaan pasien di dalam rumah sakit," kata Al Qudra, dikutip Al Jazeera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, "Kami tidak bisa begitu saja mengevakuasi pasien rumah sakit ke jalan. Itu sama saja kami akan menjatuhkan hukuman mati [kepada pasien]."

Sebelumnya tentara Israel disebut hanya memberikan waktu peringatan 30 menit, sebelum memulai serangan ke RS Al Shifa.

"Kami diminta menjauhi jendela dan balkon. Kami dapat mendengar suara kendaraan lapis baja, mereka sangat dekat dengan pintu masuk kompleks," kata Dr Khaled Abu Samra di RS Al Shifa.

Israel menuding Hamas menggunakan rumah sakit terbesar di Gaza itu sebagai pusat komando dan kendali operasional.

"Tentara sedang melakukan operasi darat di Gaza untuk mengalahkan Hamas dan menyelamatkan sandera kami. Israel berperang dengan Hamas, bukan dengan warga sipil di Gaza," demikian klaim Israel.

Pihak rumah sakit telah berulang kali dan konsisten membantah tuduhan Israel, bahwa Hamas membangun pusat komando di rumah sakit itu.

Saat ini ada sekitar 650 pasien yang dirawat di Al Shifa, di mana 100 di antaranya dalam kondisi kritis. Fasilitas medis ini juga menampung 2.000 hingga 3.000 pengungsi, serta 700 petugas medis dan administrator.



(dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER