Saudi Tangkap Jemaah Pakai Keffiyeh-Doa buat Palestina di Mekkah

CNN Indonesia
Jumat, 17 Nov 2023 14:52 WIB
Ilustrasi keffiyeh khas Palestina. (Stockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Arab Saudi disebut menahan sejumlah jemaah yang menunjukkan solidaritas mereka untuk Jalur Gaza, Palestina, termasuk mengenakan syal keffiyeh.

Mereka juga diduga menahan warga yang berdoa untuk Palestina di tempat-tempat suci seperti di Mekkah dan Madinah.

Seorang aktor dan presenter asal Inggris, Islah Abdur Rahman, yang sedang menunaikan ibadah umrah bersama keluarganya di Mekah mengaku ditahan petugas keamanan Masjidil Haram Saudi karena mengenakan keffiyeh atau syal simbol perlawanan Palestina.

"Saya dihentikan oleh empat tentara karena mengenakan keffiyeh putih di kepala saya dan tasbih berwarna Palestina di pergelangan tangan saya," kata Abdur Rahman dikutip dari Middle East Eye, Jumat (17/11).

"Saya diantar ke lokasi, di luar lokasi, di mana mereka menahan orang-orang karena kemungkinan melakukan kejahatan atau pelanggaran. Begitu saya ditahan, ada tentara lain yang menginterogasi saya dan bertanya tentang kewarganegaraan saya, mengapa saya di sini, dari mana saya bepergian, berapa lama saya di sini," imbuhnya.

Para prajurit itu juga meminta Abdur Rahman untuk memeragakan cara mengenakan keffiyeh, sembari itu, prajurit mendiskusikan soal nasibnya dan mengambil visanya.

Ia menduga masalah penahanannya jelas terkait Keffiyeh, sebab kendati Abdur Rahman tidak paham betul percakapan prajurit itu. Namun menurutnya, para prajurit itu mengucapkan 'keffiyeh Palestina' dalam beberapa kali.

Abdur Rahman kemudian disuruh menandatangani formulir pelepasan dengan memberikan cap sidik jarinya, serta menyerahkan keffiyeh yang ia kenakan.

"Akhirnya, ketika saya dilepas, seorang pekerja mendatangi saya, mengambil syal saya dan berkata, 'Ini tidak bagus, Israel-Palestina tidak bagus, jadi jangan dipakai, tidak boleh'," kata dia menirukan ucapan prajurit itu.

Ketakutan berubah menjadi patah hati

Abdur Rahman tidak mengira ibadahnya di tempat ziarah spiritual itu sempat terganggu oleh ancaman penahanan. Kejadian itu pun membuat dirinya terkejut, lantaran ia merasa takut bersuara sebab sedang tidak berada di dalam negerinya sendiri.

Ketakutan itu kemudian berubah menjadi patah hati, lantaran penggunaan Keffiyeh sebagai dukungan kepada Palestina di tanah Arab pun dipermasalahkan. Ia juga tidak membayangkan bagaimana Palestina menjalani kehidupan selama ini di bawah bayang-bayang tindakan represif selama ini.

"Ketakutan saya berubah menjadi patah hati, dan patah hati tersebut semakin parah ketika saya menyadari bahwa ini hanyalah satu ons dari apa yang harus dilalui oleh orang-orang Palestina," kata dia.

Abdur-Rahman selanjutnya menggambarkan pengalaman tersebut sebagai sesuatu yang 'menyedihkan', terutama hal itu terjadi di tempat ibadah. Di sisi lain, agresi Israel menurutnya tiada henti di Gaza, yang sejak 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 11.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 4.000 anak-anak.

"Hal ini menyadarkan saya betapa warga Palestina di Gaza dan di negara mereka harus merasakan perlakuan dari pemerintah Israel, dan pelecehan yang mereka terima hanya karena menjadi orang Palestina. Hal ini justru memperluas empati saya lebih jauh dari sebelumnya," lanjut Abdur Rahman.

Abdur-Rahman memutuskan untuk berbagi pengalaman tidak mengenakkannya itu di Instagram, dengan mengatakan bahwa ia tidak ingin memberikan kesan yang salah tentang Mekah, yang merupakan tempat yang indah, namun ia ingin menjelaskan bagaimana orang-orang Palestina 'tidak memiliki suara' di sana.

Sejak berbagi pengalamannya, Abdur-Rahman mengatakan bahwa dirinya telah menerima pesan kebencian online dari Arab Saudi, yang membela apa yang terjadi dan mengatakan bahwa tidak diperbolehkan mengibarkan bendera atau simbol di tempat ibadah.

"Ada pemahaman universal umat Islam bahwa ini bukanlah negara sembarangan dan bahwa Al-Aqsa di Palestina adalah salah satu situs paling suci dalam Islam. Jadi saya pikir itu akan baik-baik saja. Saya juga mendapat cerita dari orang-orang yang pernah mengalami apa yang saya alami dan mereka mendapat masalah," ujarnya.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Ditahan Keamanan Saudi karena Berdoa untuk Gaza Palestina


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :