Gempa berkekuatan magnitudo 6,7 mengguncang Filipina selatan pada Jumat (17/11) pada pukul 08.14 GMT.
Dilansir AFP, gempa itu melanda provinsi Sarangani di pulau utama Mindanao dengan kedalalman 78 kilometer (48 mil).
Lihat Juga :![]() LAPORAN DARI AMERIKA SERIKAT Jokowi Bersikeras Desak Gencatan Senjata Israel-Hamas saat Temui Biden |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan setelah gempa itu mengguncang Filipina.
Meski demikian, gempa tersebut membuat warga Filipina melarikan diri keluar dari gedung, juga sebagian langit-langit pusat perbelanjaan runtuh.
Sejauh ini belum ada laporan korban imbas gempa itu. Namun, gempa itu dirasakan oleh orang-orang di sebagian besar wilayah yang terguncang.
Seorang warga dari Kota Davao, Keeshia Leyran sedang menghadiri sebuah acara konferensi yang terletak sekitar 200 kilometer dari epicentrum gempa.
"Sepertinya itu gempa terbesar yang pernah saya rasakan," kata Leyran.
"Orang-orang di sekitar saya panik dan berlari keluar. Ada ratusan orang di sini pada acar tersebut. Jadi, sejujurnya saya lebih takut terinjak-injak," lanjutnya.
Gempa bumi kerap terjadi di Filipina karena terletak di wilayah "Cincin Api". Busur aktivitas seismik dan vulkanik ini membentang dari Jepang hingga Asia Tenggara, dan melintasi cekungan Pasifik.