Area RS Indonesia Gaza Dibom sampai RS Al Shifa Bak 'Zona Kematian'

Area di sekitar Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza dihujani bom dengan intensitas besar pada Minggu (19/11).

Sementara itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kondisi di rumah sakit utama Gaza, Al Shifa, "bak zona kematian" usai dikosongkan oleh Israel sejak Sabtu (18/11) lalu.

Berikut rangkumannya dalam Kilas Internasional pagi ini, Senin (20/11).

Area Sekitar Rumah Sakit Indonesia Dihujani Bom oleh Israel

Area di sekitar RS Indonesia di Gaza dihujani bom dalam skala besar, di mana pengeboman itu terjadi pada malam hari Sabtu (18/11) waktu setempat.

Lihat Juga : Militer Israel Rilis Video Terowongan 55 Meter di Bawah RS Al-Shifa

Terekam roket-roket yang diluncurkan dari sebuah titik untuk kemudian menghantam titik lain. Suara ledakan keras bergema berulang kali.

Belum diketahui apakah pengeboman itu langsung menargetkan Rumah Sakit Indonesia. Belum ada keterangan resmi lebih lanjut dari akun Instagram Eye on Palestina maupun kantor berita lain.

Israel-Hamas Dikabarkan Sepakat 'Setop' Perang 5 Hari

Israel dan milisi Hamas disebut sepakat untuk membebaskan puluhan sandera, dengan imbalan jeda pertempuran selama lima hari.

Kesepakatan ini disebut akan dimulai dalam beberapa hari mendatang, jika tak ada hambatan di waktu-waktu terakhir.

Kesepakatan tertuang dalam enam halaman poin hasil mediasi Amerika Serikat. Mengutip Washington Post, dalam kesepakatan itu disebutkan bahwa semua pihak yang terlibat konflik akan membekukan operasi setidaknya lima hari.

WHO Ungkap Kondisi RS Al Shifa usai Dikosongkan: Bak Zona Kematian

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap kondisi Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza, usai dikosongkan oleh Israel pada Sabtu (18/11) lalu.

Tim penilaian kemanusiaan yang dipimpin WHO melakukan kunjungan ke RS Al-Shifa setelah sebagian besar orang telah dievakuasi dari fasilitas medis tersebut pada Sabtu. Mereka menggambarkan kondisi RS bak zona kematian.

"Karena batas waktu yang terkait dengan situasi keamanan, tim hanya bisa menghabiskan satu jam di dalam rumah sakit, yang mereka gambarkan seperti 'zona kematian' dan situasinya sarat akan keputusasaan," bunyi keterangan WHO pada Minggu (19/11), seperti dikutip Al Jazeera.