MER-C Desak Israel Setop Jadikan Area RS Indonesia di Gaza Zona Perang

CNN Indonesia
Senin, 20 Nov 2023 12:39 WIB
MER-C mendesak pasukan Israel mundur dan tidak menjadikan RS Indonesia di Gaza sebagai zona perang.
Jenazah korban agresi Israel ditampung di RS Indonesia, Gaza. (AP/Ahmed Alarini)
Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi sosial kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mendesak Israel menarik pasukannya dari area sekitar Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza.

Hal ini disampaikan Ketua MER-C Indonesia Dr Sarbini Abdul Murad, yang mendapat laporan bahwa pasukan Israel mengepung rumah sakit dan membombardir daerah sekitarnya.

"Ini merupakan serangan tidak manusiawi yang patut dikutuk, karena ini adalah tempat yang harus dilindungi. Kami meminta Israel untuk tidak mengubah rumah sakit menjadi zona perang," kata Sarbini kepada Al Jazeera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, "Kami meminta Israel menarik pasukannya dari sekitar Rumah Sakit Indonesia agar bisa menjadi tempat yang aman bagi warga yang mencari bantuan medis."

Saat ini ada tiga warga negara Indonesia (WNI) relawan MER-C di RS Indonesia di antaranya Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanjabil Al Ayubi.

Sarbini menyebut MER-C tak bisa menghubungi mereka selama sembilan hari terakhir karena komunikasi yang terputus di Jalur Gaza.

Pada Senin (20/11) ini militer Israel dilaporkan telah mengepung Rumah Sakit Indonesia di Gaza, dengan terus menggencarkan gempuran ke fasilitas-fasilitas kesehatan.

Banner artikel Ceasefirenow

Wartawan Al Jazeera, Safwat Kahlout, melaporkan beberapa orang yang tinggal di dekat RS Indonesia di utara Gaza memaparkan kompleks rumah sakit itu telah dikepung pasukan dan kendaraan militer Israel.

Beberapa orang melaporkan pasukan Israel juga terus membombardir area sekitar RS Indonesia yang terletak di Beit Lahiya, Gaza utara, itu dalam skala besar.

Menurut kantor berita Palestina, Wafa, Israel juga mengerahkan buldoser dalam operasi ke RS Indonesia tersebut.

Pengepungan ini terjadi kala kondisi RS Indonesia terancam lumpuh total menyusul generator utama rumah sakit yang sudah mati.

Kini, RS Indonesia terpaksa bertahan dengan energi listrik seadanya dari generator cadangan ketika rumah sakit tersebut menjadi satu-satunya yang masih berupaya memberikan layanan medis di wilayah tersebut.

Belum diketahui apakah pengeboman Israel ini langsung menargetkan Rumah Sakit Indonesia.

Namun, model operasi ini sama seperti yang terjadi pada RS Al Shifa dalam sepekan terakhir.



(dna/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER