Menlu Retno dan Liga Arab Pergi ke Moskow Bahas Agresi Israel

CNN Indonesia
Senin, 20 Nov 2023 20:45 WIB
Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Liga Arab bertemu di Beijing, Senin (20/11). (REUTERS/FLORENCE LO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia bersama perwakilan Liga Arab dan negara mayoritas Muslim lain akan bertolak ke Ibu Kota Rusia, Moskow, untuk membahas agresi Israel ke Palestina.

Rencana kunjungan ke Negeri Beruang Merah itu bertujuan menggalang dukungan agar gencatan senjata bisa segera dilakukan.

"Besok para Menlu OKI [Organisasi Kerja Sama Islam] akan melanjutkan penggalangan dukungan ke Moskow," kata Retno saat konferensi pers virtual pada Senin (20/11).

Lawatan itu juga berlangsung usai Retno dan sejumlah Menlu anggota OKI melakukan pertemuan di Beijing, China pada hari ini.

Retno bersama Menlu dari Arab Saudi, Yordania, Mesir, Palestina, dan Sekretaris Jenderal OKI mencari dukungan negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) agar gencatan senjata bisa diterapkan. Pada November ini, China memegang presidensi DK PBB.

"Para Menlu OKI mengharapkan RRT [Republik Rakyat Tiongkok/China] dapat mendukung upaya yang sedang dilakukan para Menlu OKI tersebut," kata Retno.

Kunjungan sejumlah Menlu OKI itu merupakan tindak lanjut dari paragraf 11 Resolusi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI-Liga Arab di Riyadh pada 11 November.

Salah satu poin resolusi itu mengamanatkan Menteri Luar Negeri Arab Saudi sebagai Palestina, Yordania, Mesir Qatar, Turki, Indonesia, Nigeria dan negara-negara lain yang tertarik untuk memulai tindakan internasional untuk segera bergerak atas nama anggota.

Mereka memulai aksi internasional untuk menghentikan perang dan mendesak proses politik yang serius dan nyata demi perdamaian abadi di Palestina.

Menurut rencana, DK PBB juga dijadwalkan akan menggelar pertemuan tingkat Menlu untuk membahas kembali isu Gaza di bulan ini.

Komunitas internasional berulang kali menyerukan gencatan senjata usai Israel melancarkan agresi ke Gaza pada 7 Oktober. Namun, hingga kini seruan itu belum terlaksana.

(ada/ada/rhr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK