Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza menjadi sorotan usai digempur habis-habisan oleh pasukan Israel sejak akhir pekan lalu.
Serangan ini terjadi usai Israel menyerang rumah sakit terbesar di Gaza, Al Shifa. Mereka mengklaim kedua rumah sakit ini menjadi markas Hamas.
Berikut kronologi Israel menyerang rumah sakit Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Sabtu (18/11) waktu setempat atau Minggu (19/11) Israel menghujani RS Indonesia dengan bom.
Serangan tersebut terekam dalam video yang diunggah Eye on Palestine.
Dalam rekaman tampak roket-roket diluncurkan dari sebuah titik dan menghantam titik lain. Suara ledakan juga terdengar berulang kali.
"Serangan udara besar-besaran Israel di sekitar rumah sakit Indonesia di utara Gaza," demikian keterangan mereka.
Pada Senin pagi, Israel juga dilaporkan mengepung RS Indonesia di Jalur Gaza.
Jurnalis Al Jazeera, Safwat Kahlout, melaporkan sejumlah orang yang bercerita kompleks rumah sakit itu telah dikepung pasukan dan kendaraan militer Israel.
Menurut kantor berita Palestina, Wafa, Israel mengerahkan buldoser dalam operasi ke RS Indonesia tersebut.
Pasukan Israel menembaki siapa saja yang mencoba untuk meninggalkan Rumah Sakit Indonesia di Gaza usai fasilitas kesehatan ini dikepung tank.
"Pasukan Israel meluncurkan tembakan ke orang-orang yang mencoba pergi dari RS itu," kata Jurnalis yang berbasis di Gaza Ismail Al Ghoul di laporan Al Jazeera.
Dia juga menyebut tank-tank Israel terus mendekati RS Indonesia. Selain itu, Al Ghoul membeberkan situasi di rumah sakit sangat buruk.
Rumah sakit, kata dia, juga penuh dengan orang. Sekitar 6.000 orang, termasuk staf, pasien, dan mereka yang berlindung berada di tempat tersebut.
"Sulit untuk memindahkan pasien dari Gaza utara karena pasukan Israel menargetkan siapa pun yang mendekati wilayah tersebut," ungkap Al Ghoul lagi.
Serangan Israel dari Minggu hingga Senin ke RS Indonesia menyebabkan 12 orang tewas termasuk pasien dan staf medis.
Israel mengklaim pengepungan dan gempuran pasukan mereka ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza sesuai hukum internasional.
Klaim itu terlontar dari penasihat kebijakan luar negeri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ophir Falk, saat diwawancara CNN pada Senin (20/11).
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Israel Gempur RS Indonesia sampai Biden Tolak Desakan Gencatan Jokowi |
"Kami sepenuhnya mematuhi hukum internasional, dengan proporsionalitas, perbedaan, dan ada kebutuhan militer yang jelas untuk menghancurkan Hamas, dan itu lah yang kami lakukan," kata Falk.
Dia kemudian berujar, "Dalam upaya menghancurkan Hamas, seperti yang dilakukan IDF [Pasukan pertahanan Israel] saat ini, kami membedakan, membuat perbedaan yang jelas antara warga sipil dan teroris."
(isa/bac)