Militer Israel disebut telah mengepung wilayah Jabalia di Gaza utara dan siap untuk melanjutkan ke "tahap berikutnya".
Dilansir Al Jazeera, dalam sebuah pernyataan militer Israel mengaku telah melakukan serangan terhadap 250 sasaran Hamas dalam satu hari terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari ratusan target tersebut, tiga di antaranya adalah tiga terowongan di wilayah Jabalia, di mana serangan Israel telah menewaskan puluhan milisi Hamas.
Pengepungan ini kian intensif usai Israel menyerang kamp pengungsi di Jabalia dan menewaskan setidaknya tiga orang.
Menurut sejumlah sumber di sekitar lokasi, beberapa orang lainnya diduga masih tertimbun reruntuhan bangunan yang rusak akibat gempuran Israel.
Selain di Jabalia, serangan Israel di kamp Nuseirat pada Selasa dini hari tadi juga menewaskan 17 orang. Di antara korban tersebut termasuk perempuan dan anak-anak.
Ini adalah serangan brutal berturut-turut yang dilancarkan Israel ke berbagai kamp pengungsian di Gaza dalam beberapa hari terakhir.
Pada Senin (20/11), Hamas melaporkan lebih dari 10 orang tewas akibat serangan roket Israel di sekolah Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Kamp Bureij.
Menurut laporan Mahmoud dari Khan Younis, bangunan sekolah ini diserang meski ada bendera UNRWA di atap gedung.
"Ini sangat memprihatinkan bagi penduduk Jalur Gaza tengah, yang telah diberitahu militer Israel bahwa daerah tempat mereka berada aman. Padahal kenyataannya jelas tidak," ucap Mahmoud.
Lebih dari 40 hari agresi Israel di Gaza, nyaris 14 ribu warga Palestina tewas. Dari jumlah korban tersebut, 5.500 di antaranya adalah anak-anak.