Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun menggambarkan agresi Israel sebagai new holocaust usai lebih dari sebulan menggempur negara itu.
Pernyataan itu terungkap saat Al Shun memberi sambutan di acara Introductory Meeting International Summit of Religious Authorities di Hotel Shangri La, Jakarta, pada Selasa (21/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Situasi hari ini, tak ada seorang pun yang percaya, apa yang terjadi [di Palestina] adalah genosida, new holocaust, yang dilakukan pasukan Israel," kata Al Shun.
Dia juga mengatakan Israel hingga kini terus menyerang Gaza dan membunuh anak-anak hingga perempuan.
Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober. Hari-hari setelah itu, mereka tak henti melakukan serangan.
Hingga kini korban tewas akibat agresi Israel mencapai 13.300 jiwa. Dari jumlah ini, 5.500 di antaranya anak-anak dan 3.500 perempuan.
Di kesempatan itu, Al Shun juga mengatakan Palestina mencari perdamaian dan butuh perdamaian.
Komunitas internasional berulang kali menyerukan gencatan senjata agar Israel menghentikan agresi mereka di Palestina. Namun, seruan ini belum terlaksana.
Gencatan senjata ini disebut tengah di bawa ke meja diskusi. Pejabat senior Hamas, Izzat al-Rishq, mengatakan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel bakal diputuskan dalam waktu dekat.
Al Rishq berujar kesepakatan Hamas-Israel juga bakal mencakup soal aturan truk bantuan serta evakuasi pasien ke negara lain untuk mendapatkan perawatan.
Kesepakatan juga mangatur soal pertukaran para sandera, terutama perempuan dan anak-anak baik dari pihak Palestina maupun Israel.
"Kami telah mengirim tanggapan kami ke [mediator] di Qatar dan mereka bakal mengumumkan perjanjian tersebut," kata al-Rishq, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa (21/11).
(isa/bac)