Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tragedi kemanusiaan di Palestina akibat agresi Israel sejak 7 Oktober lalu tak bisa ditolerir sedikitpun.
Jokowi menilai tak masuk akal di era dunia yang sudah modern saat ini masih terjadi pembantaian dan peperangan yang merenggut belasan ribu warga sipil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena sungguh tak masuk di nalar, sungguh tak masuk di nurani kita, di dunia super modern sekarang ini masih terjadi perang dan pembantaian secara terang-terangan yang renggut warga sipil, renggut perempuan dan anak-anak," kata Jokowi di R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA), Hotel Park Hyatt, Jakarta, Senin (27/11)
"Tragedi kemanusiaan di Palestina tidak bisa ditolerir sedikitpun," tambahnya.
Jokowi meminta supaya gencatan senjata permanen segera diterapkan. Saat ini, Hamas dan Israel tengah menerapkan gencatan senjata sementara di Jalur Gaza selama empat hari dan kemungkinan diperpanjang.
Namun, Israel berkukuh bahwa agresinya ke Jalur Gaza akan terus berlangsung setelah gencatan senjata selesai sampai seluruh tujuannya tercapai.
Hingga kini, agresi Israel ke Jalur Gaza telah menewaskan 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 perempuan.
Selain gencatan senjata, Jokowi juga berharap bantuan kemanusiaan untuk Palestina segera dipercepat dan perundingan damai kedua belah pihak segera dimulai.
"Indonesia telah menyatakan kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan itu tegas dinyatakan dalam konstitusi Indonesia," kata Jokowi.
Di sisi lain, Jokowi menyinggung Indonesia memiliki pengalaman panjang rajut keberagaman dan menjembatani perbedaan. Baginya, cukup sulit mempersatukan rakyat Indonesia yang datang dari beraneka ragam suku, budaya, dan agama.
Namun, Jokowi bersyukur Indonesia mampu mengikis ego kesukuan, keagamaan dan kedaerahan.
"Sehingga mampu mewujudkan Bineka Tinggal Ika. Di mana hal tersebut tidak akan mampu diwujudkan jika tak didukung ajaran agama. Tak akan mampu diwujudkan jika tanpa pemimpin agama yang ajarkan cinta tanah air bagian dari iman dan jaga persatuan bagian dari iman," kata dia.
(rzr/rds)