Hamas Klaim Israel Tolak Pembebasan Sandera untuk Perpanjang Gencatan
Hamas mengklaim Israel menolak kesepakatan terbaru soal pembebasan sandera yang menjadi bagian dari upaya perpanjangan gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina.
Hamas menuturkan Israel menolak menerima tujuh sandera perempuan dan anak-anak, serta tiga sandera jenazah lainnya yang menurut kelompok Palestina itu tewas akibat bombardir Israel di Gaza.
Padahal, tawaran pembebasan sandera tambahan ini bagian dari upaya memperpanjang masa gencatan senjata di Jalur Gaza yang akan berakhir hari ini, Kamis (30/11), pukul 07.00 waktu lokal atau 12.00 WIB.
"(Keputusan) ini terlepas dari konfirmasi mediator bahwa daftar kelompok (sandera yang dibebaskan) ini adalah yang (Hamas) anggap masuk kategori perjanjian," kata Hamas melalui pernyataan seperti dikutip Reuters.
Hamas dan Israel menyepakati gencatan senjata selama dua hari di Gaza mulai Jumat (24/11), dan diperpanjang dua hari hingga Kamis (30/11).
Hamas sudah mengungkapkan keinginan untuk memperpanjang gencatan senjata lagi. Kelompok itu bahkan telah membebaskan tambahan sandera Israel.
Dalam perjanjian awal, Israel dan Hamas sepakat gencatan senjata bisa diperpanjang satu hari untuk setiap pembebasan 10 sandera.
Hingga saat ini, Israel masih belum mengeluarkan pengumuman resmi terkait keputusannya sepakat atau tidak memperpanjang gencatan senjata.
Namun, jika laporan Hamas terkonfirmasi, penolakan Israel ini bisa mengarah pada pembatalan rencana perpanjangan gencatan senjata.
(rds)